PETAKA Belajar Daring untuk KELUARGA MISKIN, Tak Mampu Beli Kuota Internet: Katanya Ada Bantuan

Sistem belajar daring yang diterapkan sekolah-sekolah di masa pandemi Covid-19 membawa petaka bagi sejumlah keluarga

TRIBUN MEDAN
(Ilustrasi) Tasya menjajakan tisu di perempatan traffic light di Kota Medan, Ahad (26/7/2020). Uang penjualan tisu dipakai membeli paket internet untuk pembelajaran daring. 

Meskipun ada sebagian orangtua yang memasang WiFi karena ada beberapa anak yang sekolah daring, biayanya mencapai Rp 150-250 ribu sebulan.

Sebenarnya jumlah bantuan internet yang ditunggu orangtua ini tidak banyak.

Untuk murid SD, misalnya, dana BOS per siswa per tahun Rp 900 ribu dan jika dibagi per bulan hanya Rp 75 ribu.

Dana itu, sesuai aturan Kemendikbud, setengahnya untuk membantu biaya operasional sekolah seperti biaya listrik, honor guru dan setengahnya untuk kebutuhan siswa.

Itu artinya, hanya sekitar Rp 37.500 saja yang bisa digunakan untuk membantu pulsa siswa dan guru.

Jumlah itu jauh dari kebutuhan pulsa per bulan untuk biaya daring yang menggunakan video.

Johanna mengatakan, ia biasa membeli paket 7 GB dengan harga Rp 45 ribu untuk belajar anaknya.

Ternyata, paket sebesar itu hanya cukup untuk seminggu saja.

Tasya menjajakan tisu di perempatan traffic light di Kota Medan, Ahad (26/7/2020). Uang hasil penjualan tisu itu dimanfaatkan Tasya untuk beli paket internet guna pembelajaran daring.
Tasya menjajakan tisu di perempatan traffic light di Kota Medan, Ahad (26/7/2020). Uang hasil penjualan tisu itu dimanfaatkan Tasya untuk beli paket internet guna pembelajaran daring. (TRIBUN MEDAN)

"Sebab, mereka kan belajar pakai video dan sebagian lagi melalui YouTube,"kata Johanna yang berencana akan memasang WiFi di rumahnya.

Tunggu Perintah

Masalahnya, saat ini di Kota Batam sendiri beluma ada kejelasan kebijakan bahkan terkesan saling tunggu.

Pihak sekolah mengaku menunggu arahan dari Pemko dan Disdik terkait penggunaan dana BOS untuk internet ini.

"Kita sudah tahu Permendikbud Nomor 19 tahun 2020 itu.

Tetapi Pemko Batam dan Dinas Pendidikan belum memberikan arahan yang bisa menjadi pegangan kepala sekolah untuk mengalokasikan dana BOS untuk bantuan internet," kata seorang kepala sekolah di Sagulung yang tidak mau namanya ditulis, Rabu (5/8/2020).

Kepala sekolah lain mengatakan bahwa mereka takut menyalurkan karena Rencana Anggaran Sekolah (RAS) sudah disusun dan sudah disetujui pemerintah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved