Ledakan Dahsyat Lebanon Bisa Terjadi di KEPRI, Ratusan Ton Amonium Nitrat Tenggelamkan KARIMUN BESAR

Ledakan dahsyat yang meluluhlantakkan area pelabuhan di ibu kota Lebanon berpotensi terjadi di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri)

AFP/Anwar Amro
Ilustrasi. Pemandangan di lokasi sehari setelah terjadi ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020). Ledakan dipicu percikan api yang membakar 2.750 ton amonium nitrat. 

Ledakan Dahsyat Lebanon Bisa Terjadi di KEPRI, Ratusan Ton Amonium Nitrat Tenggelamkan KARIMUN BESAR

TRIBUNBATAM.id - Ledakan dahsyat yang meluluhlantakkan area pelabuhan di ibu kota Lebanon berpotensi terjadi di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).

Sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang disita dari kapal di perairan Beirut dan disimpan di sebuah gudang pelabuhan enam tahun lalu, dianggap bertanggung jawab atas ledakan di Lebanon pada Selasa (4/8/2020).

Amonium Nitrat yang Meledak di Beirut Ternyata Barang Sitaan dan Berasal dari Rusia

Tak hanya di Lebanon, Pulau Karimun Besar di Kepri ternyata juga menyimpan bahan kimia tersebut.

Jumlahnya pun tak main-main, yakni sebanyak 448 ton yang tersimpan dalam 17.936 karung.

Berkaca dari peristiwa di Beirut, ratusan ton amonium nitrat jika meledak bisa menenggelamkan Karimun.

Kanwil DJBC Kepri Simpan 448,4 Ton Amonium Nitrat, Bahan yang Sebabkan Ledakan di Beirut Lebanon

Saat ini 448 ton amonium nitrat disimpan di gudang barang bukti Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri.

Keberadaan amonium nitrat di Pulau Karimun cukup berbahaya.

Hal ini merujuk peristiwa ledakan yang terjadi di Beirut Libanon.

Pemandangan yang terlihat di lokasi sehari setelah terjadi ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang.
Pemandangan yang terlihat di lokasi sehari setelah terjadi ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. (AFP/Anwar Amro)

Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri, Agus Yulianto mengaku tidak dapat menjamin amonium nitrat itu jika terlalu lama disimpan.

Hal ini merujuk kepada peristiwa ledakan di Kota Beirut, Lebanon beberapa waktu lalu yang kabarnya disebabkan oleh amonium nitrat.

Bahkan Agus menyampaikan, apabila peristiwa buruk terjadi akibat amonium nitrat, maka Pulau Karimun Besar bisa tenggelam.

Tersangka Narkoba dan Penganiayaan Main TikTok Dalam Penjara, Videonya Viral Diduga di Sel Polres

"Kalau aktif bisa menenggelamkan Karimun.

Yang ada sama kita ini seperlima atau seperempat dari yang ada di Lebanon," kata Agus, usai ekspose penindakan penangkapan ribuan tekstil ilegal, Rabu pekan lalu.

Amonium nitrat yang berada di Karimun merupakan hasil penindakan Bea dan Cukai sejak tahun 2010 silam.

Amonium nitrat di gudang barang bukti DJBC Khusus Kepri. Pemusnahannya belum bisa dilaksanakan saat ini, Kejari Karimun masih menunggu surat pengalihan status dari Kejagung
Amonium nitrat di gudang barang bukti DJBC Khusus Kepri. Pemusnahannya belum bisa dilaksanakan saat ini, Kejari Karimun masih menunggu surat pengalihan status dari Kejagung (TRIBUNBATAM.ID)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved