Brigjen Prasetijo Tersudut! Kompol Jhony Andrijanto 'Izin Jenderal, Perintah Sudah Saya Laksanakan'
Kesaksian Kompol Jhony Andrijanto di persidangan kasus surat jalan palsu koruptor kakap Djoko Tjandra membuat Brigjen Prasetijo Utomo tersudut
Terima kasih sudah jadi pengkhianat," kata Prasetijo.
Dalam perkara ini Brigjen Prasetijo diancam pasal 263 ayat (1) KUHPidana jo Pasal 55 ayat 1 KUHPidana Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana dan atau Pasal 263 ayat (2) KUHPidana Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.
Ia juga dikenakan pasal 426 ayat (1) KUHPidana jo Pasal 64 ayat 1 KUHPidana. Ketiga, Pasal 221 ayat (1) ke-2 KUHPidana jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.

Sebelumnya di hadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jhony menjelaskan dirinya diperintah untuk membakar surat jalan tersebut.
Ia mengatakan awal mula perintah membakar surat jalan datang dari Brigjen Prasetijo Utomo melalui sambungan telepon.
Baca juga: Djoko Tjandra Menangis, Ungkap Puluhan Tahun Berusaha Agar Terbebas dari Kasus yang Menjeratnya
Saat itu, Jhony mengatakan bahwa surat asli yang digunakan untuk mengurus perjalanan Djoko Tjandra dari Pontianak ke Jakarta masih tersimpan di dalam mobilnya.
Tapi, seusai mendapat perintah, Jhony langsung membakarnya di pekarangan rumah rekannya bernama Suryana yang berada di Jalan Aria Suryalaga, Bogor, Jawa Barat pada 8 Juli 2020.
Baca juga: Praperadilan Irjen Napoleon Ditolak, Bareskrim Polri Lanjutkan Penyidikan Red Notice Djoko Tjandra
"Betul apa yang memang saya katakan dalam BAP (soal pembakaran).

Jadi, semua saya lakukan karena perintah," kata Jhony.
Lebih lanjut, Jhony mengaku dirinya sempat mendokumentasikan upaya menghilangkan barang bukti tersebut melalui telepon genggamnya.
Baca juga: Ketegasan Kapolri Jenderal Idham Azis, Bareskrim Tahan Irjen Napoleon Bonaparte Soal Djoko Tjandra
Dokumentasi pembakaran surat jalan Djoko Tjandra tersebut kemudian diberikan Jhony saat menghadap Brigjen Prasetijo di ruangannya.
"Jam 2 siang saya ke ruang beliau, saya tunjukkan ke beliau.
Saya lihatkan HP saya, 'Izin jenderal, perintah sudah saya laksanakan', (dijawab Prasetijo)
'Oh iya bagus', beliau jawab gitu," ujar Jhony.
Upaya menghilangkan barang bukti ini tertulis dalam surat dakwaan Brigjen Prasetijo.
Baca juga: Mengapa Aktivis KAMI Diborgol, Mabes Polri Singgung Kasus Djoko Tjandra yang Jerat 2 Jenderal
