BINTAN TERKINI
Susi Air Angkut Logistik Pilkada Bintan ke Tambelan, Sempat Gunakan KM Sabuk Nusantara 80
Penggunaan maskapai Susi Air untuk distribusi Pilkada Bintan ke Tambelan, setelah KM Sabuk Nusantara 80 balik arah setelah diterjang ombak 3 meter.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
Ada tiga desa yang terluar, yakni desa pulau Pinang, desa pulau Mentebung dan desa pulau Pengikik yang akan di distribusikan.
Baca juga: PILKADA BINTAN, Pjs Bupati Bintan Bakal Beri Hadiah Partisipasi Pemilih Tertinggi, Pasang Target 90%
Baca juga: Apri Sujadi di Kantor Bawaslu Bintan Hampir 6 Jam, Kekeh Tak Buat Politik Uang di Pilkada Bintan

"Saat ini kapal sudah disediakan untuk pendistribusian logistik ke tiga desa tersebut. Kapal tinggal berangkat besok setelah kebutuhan surat suara ke tiga desa itu selesai di hitung dan dikemas.
Diterjang Ombak 3 Meter
Kapal Sabuk Nusantara 80 yang membawa logistik Pilkada Bintan diterjang gelombang setinggi tiga meter.
Kapal yang berlayar, Sabtu (5/12) dengan tujuan Pelabuhan Sri Bayentan Tambelan itu, terpaksa berbalik arah menuju Pelabuhan Sri Bayintan Kijang.
Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kijang, Aan Anwar melalui stafnya, Hendri membenarkan peristiwa itu.
Kapal dihantam gelombang tinggi ketika memasuki Pulau Marapas.
"Kapal berangkat sekira pukul 13.00 WIB. Lalu putar balik akibat dihantam ombak tinggi. Ini terpaksa ditempuh untuk keselamatan penumpang," sebutnya, Senin (7/12/2020).
Selain logistik untuk Pilkada Serentak di Bintan, KM Sabuk Nusantara 80 juga membawa 109 penumpang termasuk petugas KPU Bintan, Bawaslu Bintan serta anggota Polres Bintan.

Penumpang yang diturunkan tidak boleh menginap. Ini bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Kapal diperbolehkan berangkat lagi pada 8 Desember 2020.
Komisioner KPU Bintan, Syamsul mengatakan logistik pilkada untuk 14 TPS di Tambelan batal diberangkatkan Sabtu (5/12) kemarin lantaran dalam perjalanan kapal dihantam ombak dan terpaksa balik arah.
Syamsul juga menambahkan, ditengah kapal gagal berangkat dan putar balik, seluruh logistik pilkada dikembalikan lagi ke Kantor KPU Bintan.
"Ada 10 orang yang mengawal logistik pilkada untuk Tambelan. Yaitu 4 orang dari KPU termasuk saya lalu anggota polisi dan 1 dari Bawaslu Bintan.
Soalnya tidak dibenarkan dan juga sangat rawan jika seluruh barang untuk pilkada dibiarkan di dalam kapal sampai ada kepastian keberangkatannya," sebutnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)
Baca juga berita Tribun Batam di Google