Tahun Baru di Tengah Covid, Warga Batam Pilih Bakar Jagung hingga Mengunjungi Keluarga
Risnawati bilang, karena dilarang berkerumun di malam tahun baru, ia memilih membeli daging dan jagung untuk bakar-bakar di rumah
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
"Ada sekitar puluhan tak sampai ratusan. Datanya ada sama Sekda (Jefridin). Kita akan koordinasi dengan Kapolres (AKBP Yos Guntur), seperti apa," ulas Rudi.
Pengajuan acara, tegas Rudi di luar dari agenda dari pelaku usaha hotel dan restoran.
Ia menegaskan, saat ini penyebaran Covid-19 belum berakhir, sehingga upaya memutuskan mata rantai virus Corona masih terus berjalan.
Hanya saja ia mengingatkan kembali tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Karena dikasih aturan kan perlu kita terapkan. Kasih, ya kasihlah tapi tak lebih dari ratusan setengahnya. Tapi, mereka yang buat acara ini harus memperhatikan protokol kesehatan," ulasnya.
Hal senada juga diutarakan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata. Di masa pandemi perayaan akhir tahun digelar dibatasi karena masih dalam kondisi Covid-19.
Namun, pemerintah tidak melarang sejumlah pelaku usaha resort, restoran, hotel menggelar acara. Asalkan, protokol kesehatan diperketat.
"Silahkan merayakan tahun akhir dengan aman dan nyaman dengan protokol kesehatan. Karena, pandemi masih ada," kata Rudi.
(TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng/Roma Uly Sianturi)