Kisah Maya Banting Setir dari PSK Jualan Ayam Geprek, Ditawar 100 Ribu Padahal Biasa Dapat 1 Juta
Tak cuma mereka yang tadinya bekerja di sektor formal yang terkena dampak pandemi, bisnis jasa esek-esek pun terkena imbas
TRIBUNBATAM.id - Kisah Maya Banting Setir dari PSK Jualan Ayam Geprek, Ditawar 100 Ribu Padahal Biasa Dapat 1 Juta.
Pandemi corona membuat banyak orang di seluruh dunia kehilangan banyak pekerjaan.
Di Indonesia, tahun 2020 bisa dikatakan tahun suram oleh banyak orang.
Hilang pekerjaan beralih jadi pedagang marak dilakukan untuk bertahan hidup di masa Covid-19.
Tak cuma mereka yang tadinya bekerja di sektor formal yang terkena dampak pandemi, bisnis jasa esek-esek pun terkena imbas.
Sebuah organisasi pemerhati pekerja seks memperkirakan lebih dari 277.000 orang yang berkecimpung dalam profesi ini di Indonesia terdampak pandemi dan kehilangan pendapatan hingga 70 persen.
Baca juga: Kisah Gadis di Makassar Hendak Dijadikan PSK, Diimingi Kerja di Karaoke Hingga Kabur dari Wisma
Baca juga: Oknum Polisi Polda Perkosa PSK yang Digerebeknya, Bahkan Korban Diperas Walau Sudah Dipakai
Baca juga: 3 Wanita Akali Gadis Desa Lugu, Nyaris Jadi PSK Korban Berhasil Lari dari Wisma Penampungan
Kondisi ini membuat sejumlah PSK beralih profesi demi bertahan hidup, termasuk berbisnis kuliner.

Wartawan BBC News Indonesia, Muhammad Irham, menemui salah seorang PSK yang berjualan ayam geprek.
'Banyak konsumen yang melupakan saya'
Kawasan padat penduduk itu tak jauh dari bekas lokalisasi di ibu kota Jakarta.
Lorong-lorong dengan lebar dua bahu orang dewasa terkurung tembok-tembok rumah kontrakan.
Pada saat pejalan kaki berpapasan sepeda motor yang melintas, maka dia harus merapatkan tubuh ke tembok.
Gang-gangnya seperti labirin, bisa menyesatkan siapa saja yang baru pertama kali ke sana. Banyak dari gang-gang tersebut berujung buntu.
Baca juga: Tahu Anaknya yang Masih SMP Ternyata Jadi PSK: Mama Enggak Ikhlas Dunia Akhirat, Kasihan Papa Ade
Baca juga: Selesai Hubungan Badan, Seorang PSK Tewas Disekap dan Dibunuh Pelanggannya, Ini Motifnya
Di salah satu kuldesak itulah, Maya bermukim.
Maya—bukan nama sebenarnya—adalah seorang perempuan yang menjadi pekerja seks selama 16 tahun.