Dijuluki The Smiling General, Pengawal Bongkar Cara SOEHARTO Hadapi Momen Diincar Penembak Jitu

Mantan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden, Sjafrie Sjamsoeddin mengisahkan kunjungan Soeharto enggan memakai rompi antipeluru ke negara konflik

kolase TribunJatim.com, Intisari
Dijuluki The Smiling General, Pengawal Bongkar Cara SOEHARTO Hadapi Momen Diincar Penembak Jitu 

Melihat Soeharto masih tak mengenakan helm dan rompi pengaman, Sjafrie terus memutar otak.

Akhirnya, Sjafrie pun sengaja duduk di kursi yang terletak di depan Soeharto, sambil memegang rompi dan helm.

Baca juga: Keberadaan Soeharto Saat Peristiwa G30S/PKI Terkuak, Sedang Semedi di Pertemuan 2 Arus Air

Baca juga: Letkol Untung Komandan Pasukan Cakrabirawa, Pimpin Gerakan G30S/PKI, Mantan Anak Buah Soeharto

Baca juga: Biodata Amoroso Katamsi Perwira TNI yang Aktif Bermain Peran, Jadi Sosok Soeharto di Film G30S/PKI

Sjafrie melakukan hal itu agar Soeharto meminta kedua benda itu, dan bersedia mengenakannya.

Namun, harapan Sjafrie justru pupus.

Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998
Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998 (KOMPAS/JB SURATNO)

Bukannya mengenakannya, Soeharto justru melakukan sebaliknya.

"Helmnya nanti masukkan ke Taman Mini ya! Nanti helmnya masukkan ke (museum) Purna Bhakti," ucap Soeharto saat itu.

Tidak hanya itu, Soeharto juga meminta agar Sjafrie saja yang memegang rompi itu.

Baca juga: 5 Versi Berbeda Terkait Keganasan PKI, Ada yang Sebut Soeharto Lakukan Pembiaran

Baca juga: Sumber-sumber Kekayaan Tommy Soeharto yang Gugat Menkumham Soal Kepengurusan Partai Berkarya

Baca juga: Kemesraan Putra Tommy Soeharto dan Tata Cahyani, Intip Foto Mesra saat Rayakan Anniversary

"Eh, Sjafrie.

Itu, rompi itu cangking (bawa) saja.

Kamu cangking saja," ujar Soeharto.

Mendapatkan permintaan dari Soeharto seperti itu Sjafrie hanya bisa pasrah dan menaatinya.

Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966
Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966 (Kompas.com)

Melewati Sniper Valley

Menjelang pesawat mereka mendarat di Sarajevo, Sjafrie menyaksikan pemandangan dari jendela pesawatnya.

Pemandangan itu berupa adanya senjata laras panjang berpeluru kaliber 12,7 mm.

Baca juga: Pernah Dipensiunkan Dini oleh Soeharto, Berikut Profil Kapolri ke-5 Jenderal Hoegeng Imam Santoso

Baca juga: Yunarto Wijaya Sindir Pernyataan Tommy Soeharto Tentang Pemilu: Zaman Saya Pemenang 1 Orang Saja

Menurut Sjafrie, senjata semacam itu biasa digunakan untuk menembak jatuh pesawat terbang.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved