HARUN MASIKU Meninggal, Boyamin Saiman Dapat Informasi soal Eks Caleg PDIP Itu dari Intelijen !

Keberadaan mantan caleg PDIP Harun Masiku yang menjadi tersangka dan ditetapkan DPO oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menjadi tanda tanya

KPK.go.id
Foto daftar pencarian orang Harun Masiku di webside KPK. Harun yang menjadi Caleg PDIP ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap PAW anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan pada 9 Januari 2020 

TRIBUNBATAM.id - HARUN MASIKU Meninggal, Boyamin Saiman Dapat Informasi soal Eks Caleg PDIP Itu dari Intelijen.

Keberadaan mantan caleg PDIP Harun Masiku yang menjadi tersangka dan ditetapkan DPO oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), masih menjadi tanda tanya.

Ia menghilang tak lama Wahyu Setiawan, eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditetapkan tersangka suap.

Banyak alibi yang menyatakan ia sengaja dihilangkan untuk menutup jejas kasus suap tersebut.

Salah satu alibi terkait Harun Masiku disampaikan Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman.

Baca juga: Telak! Saat Ketua KPK Sindir Foto Anies Baca Buku How Democracies Die, Netizen Bertanya Harun Masiku

Baca juga: Koordinator MAKI Tantang KPK! 100.000 Dollar Singapura Hadiah Temukan Eks Caleg PDIP Harun Masiku

Baca juga: Misteri Eks Caleg PDIP Harun Masiku! KPK Evaluasi Satgas, Bekerja 9 Bulan tapi Tak Berhasil

Politikus PDIP, Harun Masiku
Politikus PDIP, Harun Masiku (Channel Youtube Kompas TV)

Boyamin meyakini bahwa mantan caleg PDI Perjuangan (PDIP), Harun Masiku telah meninggal.

Demikian hal itu diungkapkan Boyamin saat diwawancarai oleh wartawan senior Karni Ilyas yang ditayangkan di akun Youtube Karni Ilyas Club pada Sabtu (9/1/2021).

Baca juga: Harun Masiku Diisukan Sudah Meninggal, KPK Sebut Belum Ada Data Valid Terkait Kematiannya

Baca juga: KPK Buka Suara Terkait Isu Harun Masiku Meninggal Dunia: Belum Ada Informasi dan Bukti Valid

Baca juga: Benarkah Sosok Harun Masiku Sudah Meninggal Dunia? MAKI Ungkap 2 Kemungkinan Ini

"Jaringan saya menyebutkan Harun Masiku sudah tidak ada atau meninggal, tanda kutipnya tidak tahu seperti apa," kata Boyamin.

Buronan KPK Harun Masiku ke Singapura Melalui Bandara Soekarno Hatta, Penjelasan Imigrasi dan KPK
Buronan KPK Harun Masiku ke Singapura Melalui Bandara Soekarno Hatta, Penjelasan Imigrasi dan KPK (KPU.go.id)

Boyamin menjelaskan informasi mengenai dugaan meninggalnya Harun Masiku didapatkannya dari jaringan terbaiknya yakni intelijen.

Dia menuturkan informannya tersebut merupakan pensiunan yang pernah bekerja di lembaga intelijen yang bisa mengakses informasi itu.

Baca juga: Ungkap Keberadaan Harun Masiku dan Nurhadi, MAKI Buat Sayembara, 2 iPhone 11 Jadi Hadiah

Baca juga: Lacak Buronan KPK Harun Masiku, Tim Gabungan Pemeriksa Perlintasan Keimigrasian Periksa Rekaman CCTv

Baca juga: VIDEO - MAKI Bikin Sayembara Hadiah iPhone 11, Bagi yang Temukan Harun Masiku dan Nurhadi

"Ini berdasarkan jaringan terbaik saya.

Ada beberapa pensiunan dulu di lembaga intelijen.

Mereka merupakan jaringan saya, mengatakan bahwa Harun Masiku sudah meninggal," ucapnya.

Boyamin pun mengaku yakin dengan informasi yang didapatnya itu.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) didampingi Ketua DPP Bidang Hukum, HAM dan Perundang-Undangan Yasonna Laoly (kiri) saat menyampaikan keterangan pers di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (15/1/2020). DPP PDIP membentuk tim hukum untuk merespons kasus dugaan suap yang menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan politikus PDIP Harun Masiku.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) didampingi Ketua DPP Bidang Hukum, HAM dan Perundang-Undangan Yasonna Laoly (kiri) saat menyampaikan keterangan pers di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (15/1/2020). DPP PDIP membentuk tim hukum untuk merespons kasus dugaan suap yang menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan politikus PDIP Harun Masiku. ((ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto))

Sebab, selama ini dirinya tidak mendapat informasi yang sebaliknya atau masih hidup mengenai Harun Masiku.

"Kalau bicara keyakinan kan boleh, kalau mengatakan itu sudah meninggal kan salah," ucap Boyamin.

Boyamin mengaku, sejak Harun Masiku menghilang sudah mengerahkan daya upaya secara maksimal untuk mencari keberadaan mantan caleg PDI Perjuangan itu.

Baca juga: Sepak Terjang Ronny Sompie, Jenderal Polisi yang Dicopot Yasonna Laoly Karena Kasus Harun Masiku

Baca juga: Punya Alat Canggih, KPK Belum Tangkap Harun Masiku, Karni Ilyas Bandingkan Eks Petinggi Demokrat

Baca juga: Di ILC, Karni Ilyas Dibuat Terheran-heran dengan Harun Masiku: Selama Ini Orang Berbisik pun KPK Tau

Namun hasilnya nihil.

"Saya punya keyakinan karena berbagai jaringan saya sudah saya maksimalkan untuk mencari informasi tersebut (Harun Masiku), tapi mentok semua."

Tim Gabungan Pemeriksa Perlintasan Keimigirasian saat menguraikan temuannya di Gedung Ditjen AHU Kemenkumham, Jakarta, Rabu (19/2/2020)
Tim Gabungan Pemeriksa Perlintasan Keimigirasian saat menguraikan temuannya di Gedung Ditjen AHU Kemenkumham, Jakarta, Rabu (19/2/2020) (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

"Dan ada satu atau dua orang yang pensiunan (intelijen) itu mengatakan sudah tidak ada.

Berarti saya pahamai meninggal."

Ketika ditanya Karni Ilyas apakah sudah mengonfirmasi kepada pihak keluarga Harun Masiku, Boyamin mengaku tidak tega jika harus menemuinya secara langsung.

Baca juga: Misteri Belum Juga Terpecahkan, Kemana Sebenarnya Harun Masiku & Kenapa Tak Bisa Dilacak?

Baca juga: IPW Anjurkan Jenderal Idham Aziz Keluarkan Perintah Tembak di Tempat Politisi PDIP Harun Masiku

Karena itu, dia mencari informasi melalui jaringannya yang ada di Makassar.

Dari penulusuran tersebut, Boyamin mendapati informasi Harun Masiku sudah jarang pulang.

"Komunikasi dengan keluarganya juga tidak intens.

Jadi, saya tidak tega bertemu dengan keluarganya nanti semakin sedih," ujarnya.

Selanjutnya, Karni Ilyas kembali bertanya kepada Boyamin.

Koordinator MAKI Boyamin Saiman
Koordinator MAKI Boyamin Saiman (Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com)

Jika keyakinannya sudah tiada, lantas apa yang menjadi penyabab Harun Masiku meninggal, apakah meninggal karena sakit atau dibunuh.

Menjawab pertanyaan itu, Boyamin mengatakan bahwa Harun Masiku tak punya riwayat penyakit berat.

Jika tidak ada penyakit atau normal, kata Boyamin, mestinya Harun Masiku belum meninggal.

"Pilihannya itu persentase lebih banyak yang kedua (dibunuh).

Saya tanya ke teman-temannya tak punya track record sakit.

Rasanya belum meninggal kalau keadaannya normal," ucap Boyamin.

Baca juga: Boyamin Saiman Disuap Rp 1 Miliar Usai Lapor ’Bapak Ku Bapak Mu’ Terkait Kasus Djoko Tjandra

Baca juga: Sekwan DPRD Batam Terlibat Korupsi, Boyamin: Anggota DPRD Jangan Bermewah-mewah

Baca juga: Pengacara Djoko Tjandra Emosi Tunjuk-tunjuk Boyamin: Jangan Mencerca Saya Seperti Itu!

Karni Ilyas lantas menanggapi jawaban Boyamin.

Karni kembali bertanya jika memang dibunuh siapa pelakunya.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyerahkan uang 100 ribu dolar Singapura ke KPK. Boyamin menduga uang tersebut ada kaitan dengan perkara Jaksa Pinangki.
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyerahkan uang 100 ribu dolar Singapura ke KPK. Boyamin menduga uang tersebut ada kaitan dengan perkara Jaksa Pinangki. (Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso)

"Detektif saya belum mampu untuk mengatakan siapa pihak yang membunuh (Harun Masiku)," kata Boyamin.

Seperti diketahui, Harun Masiku masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buronan KPK sejak 17 Januari 2020.

Politikus PDIP itu buron dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu atau PAW anggota DPR periode 2019-2024 yang juga menjerat komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Baca juga: Politikus PDIP Buron ke singapura, Imigrasi Ungkap Harun Masiku Lewat Bandara Soekarno Hatta

Baca juga: Buru Harun Masiku, KPK Kirim Surat ke Kemenkumham dan Berkoordinasi dengan Mabes Polri

Baca juga: Gunakan Motor dengan Pakaian Tertutup, Warga Gowa Sulawesi Selatan Lihat Buronan KPK Harun Masiku

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

SUMBER: KOMPAS TV

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved