PENEMBAKAN DI CENGKARENG
Pratu Martinus Korban Penembakan Tinggalkan Istri dan 2 Balita, Brigadir CS Dapat Ganjaran
Pratu Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat meninggalkan istri dan dua anaknya yang masih kecil yakni laki-laki umur 1 tahun dan perempuan umur 3 tahun.
Tangis Berlian yang mengenakan baju warna hijau pecah sesaat sebelum peti jenazah suaminya dibawa dari keluar dari Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.
Pihak keluarga yang ikut mendampingi proses pengambilan jenazah berusaha keras menenangkan agar Berlian tidak larut dalam duka saat jenazah dibawa.
Baca juga: Imbas Aksi Brigadir Cornelius Siahaan, Propam Cek Senpi Semua Polisi, Dilarang Masuk Tempat Hiburan
Jenazah Doran Manik yang baru sekitar enam bulan bekerja sebagai kasir di kafe lokasi penembakan rencananya dimakamkan di Lampung.
Marupa Rumahorbo, mertua mendiang Doran Manik berharap Brigadir Cornelius Siahaan mendapat hukuman setimpal.
Ia juga menuntut pelaku memperhatikan anak korban.
"Cuman saya minta agar anak diperhatikan. Karena korban adalah tumpuan keluarga," ucap Marupa.
"Kalau bapaknya meninggal anaknya mau makan apa? Perlu (biaya) sekolah," ia menambahkan.
Doran Manik merupakan tulang punggung keluarga meninggalkan dua anak laki-laki dan satu perempuan masih kecil.
Anak laki-laki tertua Doran yang tercatat siswa kelas 5 SD berusia 11 tahun.
Baca juga: Korps Bhayangkara Tercoreng Lagi, Kasus Kompol Yuni hingga Aksi Koboi Brigadir Cornelius Siahaan
Anak kedua berusia 9 tahun, sementara anak perempuan berusia 2 tahun.
"Makannya saya harap siapa pun yang melakukan (penembakan) ini agar tanggung jawab menyekolahkan anak-anaknya, itu permintaan keluarga," ujarnya.
Kemudian jenazah Feri Saut Simanjuntak dibawa keluarga dari Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, sekitar pukul 19.27 WIB.
Saat peti jenazah dibawa ke mobil ambulans, seorang perempuan mengenakan baju warna biru tampak menangis histeris tak kuat menahan duka.
Perempuan tersebut bahkan tampak tidak kuat melangkah sehingga terjatuh tepat depan mobil jenazah yang digunakan membawa jenazah Feri.
Pihak keluarga yang ikut mendampingi proses pengambilan jenazah berusaha membopong perempuan berusia sekitar 30 tahun agar dapat berdiri.
Baca juga: Sepak Terjang Brigadir Polisi Penembak Brutal di Cingkareng, Nyawa 1 Prajurit Kostrad TNI Terenggut
