BERITA CHINA

Duterte Mencak-mencak Tuduh China Pepet Kedaulatan Filipina, Awalnya Kawan Sekarang Lawan

Kelakuan China yang main klaim kepemilikan di Laut China Selatan dengan mengirim armada laut menyebabkan kemesraan dengan Filipina mulai retak

Tangkapan layar/24h
Duterte Mencak-mencak Tuduh China Pepet Kedaulatan Filipina, Awalnya Kawan Sekarang Lawan. Tangkapan layar Duterte dan Xi Jinping 

TRIBUNBATAM.id - China sepertinya tak peduli dengan protes banyak negara soal klaimnya di Laut China Selatan.

Sejumlah negara menyatakan protes ulah Beijing alih-alih minta izin kerap memasuki wilayah teritorial mereka.

Protes yang terbaru datang dari Filipina, yang nyatanya selama 4 tahun begitu mesra dengan China.

Padahal Rodrigo Duterte yang menjabat sebagai presiden Filipina selama ini dikenal dekat dengan Xi Jinping.

Hal itu dilakukan sebagai imbalan proyek investasi yang dilakukan China, meski sebenarnya ke Filipina adalah sekutu Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Jepang Bikin Satu Dunia Panik, China dan Korea Selatan Ngamuk, Amerika Setuju Soal Keputusan Ini

Baca juga: Ulah Xi Jinping Bikin Gaduh Laut China Selatan, Indonesia Kirim Kekuatan ke Natuna Adang Klaim China

Baca juga: China Tak Main-main Bikin Taiwan Merinding! Xi Jinping Kerahkan 25 Jet Tempur dan Pesawat Pengebom

Sejauh ini sudah 4 tahun Filipina menjalin hubungan dengan China.

Namun, sayangnya hubungan hangat China-Filipina tampaknya sudah mulai retak.

Pasukan militer China (PLA) telah meningkatkan kesiapan tempurnya sejak 2012
Pasukan militer China (PLA) telah meningkatkan kesiapan tempurnya sejak 2012 (Xinhua)

Kelakuan China yang main klaim kepemilikan di Laut China Selatan adalah penyebabnya.

Menurut 24h.com.vn, pada Sabtu (24/4/21), Filipina terus mendeteksi armada China yang mengumpulkan sejumlah besar kekayaan laut di Laut China Selatan.

Hal itu membuat Filipina resah dengan aktivitas China yang dianggap merugikan negaranya.

Pada tanggal 23 April, kantor berita Reuters mengutip pemberitahuan dari Kementerian Luar Negeri Filipina.

Mengatakan bahwa pejabat maritim negara terus mengamati bahwa China masih mempertahankan keberadaan dan operasi tidak resmi 160 kapal milisi.

Baca juga: Situasi Asli di China Bocor, Orang Dalam Beberkan Kebenaran Covid-19, Banyak Tak Percaya Pemerintah

Baca juga: CHINA Punya Operasi Rahasia di AS, Bidik Diaspora di Negeri Paman Sam, Ini Nama & Tugasnya

Sejumlah kapal laut dan penangkap ikan masih berada di dekat Kepulauan Spratly.

Wilayah yang berada di bawah kedaulatan Vietnam, yang diperebutkan Filipina, dan China di Laut Cina Selatan dan Scarborough Shoal, pada 20 April.

Selain itu, Filipina juga menemukan 5 kapal laut China di kawasan tersebut dan Manila telah mengirimkan 2 nota diplomatik memprotes ke China.

Ilustrasi kapal-kapal berbendera China
Ilustrasi kapal-kapal berbendera China (Eksekutif Marinetime)
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved