CORONA KEPRI
Beda Sikap Mendikbud Ristek dan Pemprov Kepri Soal Belajar Tatap Muka
Penerapan belajar tatap muka di sekolah jadi kontroversi. Pemerintah Pusat dan daerah beda sikap dalam mengambil kebijakan saat pandemi covid-19 ini.
Nadiem menegaskan, vaksinasi Covid-19 terhadap murid bukan syarat pembukaan sekolah tapi menggunakan patokan level PPKM di daerah tersebut.
"Kondisi untuk membuka sekolah ada di PPKM level 1, 2, 3, itu saja," kata
Namun, Nadiem mengatakan bahwa vaksinasi terhadap guru merupakan syarat wajib jika sekolah ingin memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Kalau guru sudah vaksin dia wajib memberi opsi tatap muka," katanya.
Nadiem menyampaikan ada sejumlah wilayah di Indonesia yang sudah masuk wilayah dengan kategori PPKM level 1, 2, dan 3.
"PPKM level 1, 2, 3 boleh PTM terbatas. Sekitar 63 persen sekolah kita ada di PPKM level 1, 2, 3," ujarnya.
DAMPAK Buruk jika Anak Tak Segera Kembali Belajar di Sekolah
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim mengaku bahwa pihaknya ingin anak-anak yang menjalankan pembelajaran jarak jauh atau PJJ segera kembali ke sekolah atau belajar tatap muka.
Hal itu dikatakannya dalam rapat kerja antara Kemendikbudristek bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan.
"Saya dari bulan Januari, bahkan dari tahun kemarin, saya dan tim kami di Kemendikbud Ristek posisinya sudah jelas, secepat dan seaman mungkin semua anak harus balik sekolah, itu posisi kita sudah sangat jelas," kata Nadiem, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Wali Kota Tanjungpinang Kawal Uji Coba Belajar Tatap Muka saat Pandemi Covid-19
Baca juga: Vaksinasi Jadi Syarat Belajar Tatap Muka, Ini Respons Orang Tua Siswa di Batam
Nadiem mengatakan bahwa pada saat sudah terjadi 30 persen anak-anak belajar tatap muka di sekolah, varian Delta dari Covid-19 melanda Indonesia. Hal ini membuat Nadiem dan Kemendikbud sedih.
Lebih lanjut, Nadiem menjelaskan apa dampak dan risiko belajar jarak jauh bagi anak.
"Ini kita sudah ada penurunan capaian belajar, banyak anak putus sekolah, apalagi perempuan.
Di berbagai macam daerah banyak learning loss yang dampaknya permanen," katanya.
"Kekerasan terjadi dalam rumah tangga, ini kita semua sudah tahu, semua kita adalah orang tua atau anak, atau punya teman.
Yang sudah mengalami ketegangan melaksanakan PJJ, jadi ini harus segera kita akselerasi," lanjut Nadiem.
Nadiem memastikan sikap pihaknya tetap sama, yaitu agar PTM segera diterapkan sehingga kondisi psikologis anak bisa terjaga.
"Ini sudah terlalu lama kondisi psikologis anak kita dan kognitif learning loss anak kita sudah terlalu kritis, kita harus secepat mungkin membuka dengan protokol kesehatan yang ketat," pungkasnya.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi/Hening Sekar Utami/Wina/Endra Kaputra) (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reza Deni/Sam)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nadiem Makarim Izinkan Wilayah PPKM Level 1-3 Belajar Tatap Muka, Asalkan Guru Sudah Divaksin, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/08/24/nadiem-makarim-izinkan-wilayah-ppkm-level-1-3-belajar-tatap-muka-asalkan-guru-sudah-divaksin?page=all.
Serta di Tribunnews.com dengan Nadiem Sebut 12 Daerah di Wilayah PPKM Level 1-3 Masih Dilarang Pemda Melakukan PTM, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/08/24/nadiem-sebut-12-daerah-di-wilayah-ppkm-level-1-3-masih-dilarang-pemda-melakukan-ptm.