LINGGA TERKINI

Wabup Lingga Soroti Proyek Jalan Rp 3,8 Miliar, Serahkan Hasil Sidak ke Bupati

Wabup Lingga menyoroti sejumlah kejanggalan dari proyek jalan Rp 3,8 Miliar ke Bupati Lingga Muhammad Nizar.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa
Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy menyampaikan laporan permasalahan proyek jalan di Tanjung Bungsu ke Bupati Lingga, Muhammad Nizar, Jumat (3/9). 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy menyampaikan laporan hasil temuan terkait kelalaian dari proyek peningkatan jalan di Tanjung Bungsu, Desa Resun Pesisir, Kecamatan Lingga Utara kepada Bupati Lingga Muhammad Nizar.

Dalam pertemuan Jumat (3/9), Neko menyampaikan hasil sidak yang ia dapat saat turun ke lapangan pada 22 Agustus 2021.

Ada pun permasalahan yang ia temukan, diantaranya lambatnya pengerjaan proyek dengan anggaran Rp 3,8 miliar itu, yang hampir habis masa kerjanya.

Serta kondisi konstruksi jalan khususnya aspal yang masih terlihat kasar.

Atas temuan itu, Neko sudah meminta pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang memberikan penjelasan.

Penjelasan itu terkait kesesuaian Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau tidak.

Ia juga menanyakan waktu kerja kontraktor atas nama PT Mega Cipta Abadi, terkait masa kerjanya yang selesai atau belum.

Dirinya juga mengkomunikasikan permasalahan tersebut kepada DPRD, dan melakukan berikutnya bersama anggota DPRD Lingga dari Komisi II.

"Itu hasil sidak saya pertama, dan kedua bersama anggota DPRD dari Komisi II," kata dia menjelaskan.

Dari hasil turun lapangan tersebut, dirinya membuat laporan sacara tertulis dengan penyertaan beberapa bukti pendukung.

Kemudian disampaikan langsung kepada Bupati Lingga, Muhammad Nizar untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai kewenangan.

"Tujuan kami bukanlah untuk mencari kesalahan dari proyek yang dikerjakan tersebut.

Tapi hasil dan mutu kualitas suatu proyek infrastruktur di Kabupaten Lingga.

Baca juga: Wabup Lingga Hentikan Proyek Jalan Rp 3 Miliar, Neko Wesha Akui Kecolongan

Baca juga: Update Temuan Perahu Diduga Cagar Budaya, Kini Dipindah ke Museum Lingga

Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy menyampaikan laporan permasalahan proyek jalan di Tanjung Bungsu ke Bupati Lingga, Muhammad Nizar, Jumat (3/9).
Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy menyampaikan laporan permasalahan proyek jalan di Tanjung Bungsu ke Bupati Lingga, Muhammad Nizar, Jumat (3/9). (TribunBatam.id/Istimewa)

Kami berharap selama kami menjabat dapat terjamin kualitasnya dan memberikan manfaat bagi banyak orang," kata Neko.

Bupati Lingga, Muhammad Nizar mengapresiasi atas kesigapan wakilnya itu terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.

Bahkan memantau langsung kinerja dilapangan terhadap tugas-tugas OPD teknis.

"Saya sangat mengapresiasi hasil ini. Dan akan segera tindaklanjuti sesuai kewenangan," jelas Nizar.

Dia juga berterima kasih atas upaya yang dilakukan wakilnya, yang dikenal energik bahkan punya etos kerja yang tinggi demi kepentingan masyarakat.

Dengan kerjasama yang baik ini pula, Nizar mengaku pemerintah daerah terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

"Semoga di kepemimpinan kami, ada perubahan-perubahan yang terbaik, terutama untuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

AKUI Kecolongan

Wakil Bupati Lingga atau Wabup Lingga Neko Wesha Pawelloy sebelumnya menghentikan proyek pengerjaan jalan di Tanjung Bungsu, Desa Resun, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.

Baca juga: Pasca Temuan Perahu Diduga Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan Lingga Dapat Izin Bupati

Baca juga: 75 Kepala Desa di Lingga Dilantik, Ini Pesan Bupati Nizar dan Wabup Neko Wesha

Pelantikan 75 Kepala Desa Kabupaten Lingga di halaman Kantor Bupati Lingga, Daik, oleh Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy, Senin (30/8/2021)
Pelantikan 75 Kepala Desa Kabupaten Lingga di halaman Kantor Bupati Lingga, Daik, oleh Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy, Senin (30/8/2021) (tribunbatam.id/istimewa)

Langkah itu ia ambil bersama anggota Komisi II DPRD Lingga meninjau langsung ke lokasi proyek dengan biaya Rp 3 Miliar lebih tersebut.

Wabup Lingga mengaku banyak fakta yang terungkap dari sidak proyek tersebut.

Salah satu yang menjadi sorotan mereka adalah dugaan kelalaian dalam pengerjaan proyek itu.

Ia menjelaskan, ada pun anggaran tersebut melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dititipkan di Dinas PUTR, sebelum Dinas terkait dapat menunjukan Adendum atau perpanjangan pengerjaan kepada DPRD Lingga.

Terkait hal itu, Neko Weha Pawelloy melaporkan proyek tersebut ke DPRD Lingga.

Termasuk meminta klarifikasi dari konsultan proyek dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).

"Sehingga pada rapat, kami selaku pemerintah daerah, yang dipimpin Komisi II DPRD Lingga di kantor DPRD Lingga, merekomendasikan proyek tersebut dihentikan sementara," kata pria 34 tahun itu, Senin (23/8).

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diakuinya tidak dapat menunjukkan addendum perpanjangan pengerjaan.

Hal ini yang diakuinya menjadi pukulan telak bagi Pemkab Lingga.

"Kami akui kecolongan dengan adanya kejadian ini.

Ini akan menjadi pelajaran bagi kami kedepannya," tuturnya.

Baca juga: SELAMA 2021, Jumlah Pernikahan Dini di Lingga Naik, Didominasi Anak Sekolah Terlanjur Hamil

Baca juga: MESKI Sering Hujan, Pompong di Lingga Masih Tetap Beroperasi Seperti Biasa

Serah terima Pemkab Lingga oleh Balai Arkeologi Sumatra Utara atas artefak perahu diduga aset cagar budaya di Museum Lingggam Cahaya, Daik, Kabupaten Lingga, Jum'at (3/9).
Serah terima Pemkab Lingga oleh Balai Arkeologi Sumatra Utara atas artefak perahu diduga aset cagar budaya di Museum Lingggam Cahaya, Daik, Kabupaten Lingga, Jum'at (3/9). (TribunBatam.id/Istimewa)

Ia menambahkan, kesepakatan bersama dengan DPRD Lingga untuk menghentikan proyek tersebut adalah jalan terbaik untuk memaksimalkan lagi kegiatan-kegiatan proyek di Kabupaten Lingga.

Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

Dimana anggaran harus benar-benar dimaksimalkan.

Untuk itu dirinya sangat berharap partisipasi masyarakat, untuk bersama-sama Pemerintah Daerah, Pemkab Lingga dan DPRD Lingga untuk dapat mengawasi proyek-proyek yang ada melalui dana APBD.

"Jadi peran serta masyarakat, sangat kami harapkan," ujarnya.

Neko mengatakan akan terus berkolaborasi dengan DPRD Lingga, agar pembangunan di Kabupaten Lingga dapat berjalan maksimal dan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat.

"Apalagi saat pandemi Covid-19 ini, kami membutuhkan anggaran yang besar untuk pemulihan," katanya.(TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Lingga

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved