ANAMBAS TERKINI
Tim SAR Gabungan Evakuasi Dua Nelayan Dihantam Gelombang 3 Meter
Kejadian yang dialami nelayan saat melaut perbatasan Kepri bukan yang pertama terjadi. Insiden serupa terjadi belum lama ini.
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Kejadian yang dialami nelayan saat berada di laut kembali terjadi di Anambas, Kepri.
Dua nelayan mendapat pertolongan dari tim sar gabungan setelah kapal mereka dihantam gelombang setinggi 3 meter.
Dari informasi yang dihimpun TribunBatam.id, dua nelayan ini ditemukan terdampar di perairan laut pulau Penyalin, Selasa (26/10/2021).
Kepala Basarnas Natuna, Mexianus Bekabel menyampaikan bahwa dirinya mendapat kabar adanya kapal nelayan yang dihantam gelombang ini dari masyarakat sekitar.
"Infonya ada dua unit kapal motor milik nelayan yang tenggelam dihantam gelombang.
Saya langsung memerintahkan ke Pos SAR Anambas untuk melakukan pertolongan segera.
Baca juga: Sempat Ditahan Otoritas Malaysia, 10 Nelayan Asal Sumatera Utara Akhirnya Dipulangkan
Baca juga: Gubernur Kepri Bertemu Menteri KKP Sakti Wahyu, Bahas Soal Kesejahteraan Nelayan
Kami bersyukur dua nelayan ini bisa ditemukan setelah dilakukan pencarian yang juga dibantu oleh BPBD, pihak kepolisian," ucap Mexianus.
Sementara itu, koordinator SAR Anambas, Febri menjelaskan dua unit motor laut milik nelayan ini berasal dari Desa Pesisir Timur, Kecamatan Siantan, dan satu nya lagi berasal dari Kecamatan Siantan Tengah.
"Nelayan dan kapalnya berhasil kami evakuasi," kata Febri.
INSIDEN Nelayan di Anambas
Rencana tiga nelayan untuk pulang ke Kabupaten Natuna, Kepri sebelumnya tak berjalan mulus.
Sukarnain, Mazlan dan Setian yang menggunakan kapal berbobot 6 GT mengalami mati mesin ketika berada di perairan Anambas, Selasa (20/10/2021).
Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna bahkan turun tangan untuk membantu proses evakuasi mereka.
Pergerakan mereka dari Natuna setelah mendapat laporan dari Pos Pencarian dan Pertolongan Anambas pada 21 Oktober 2021 pukul 20.18 WIB.
Tiga nelayan ini mulai berlayar dari Batam menuju Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat Natuna pada Senin (19/10).
Kapal mereka sempat ditarik oleh nelayan lain yang kebetulan sedang melintas menuju Pelabuhan Tokong Malang Biru, salah satu pulau terluar Anambas untuk labuh jangkar.
Baca juga: RIBUAN Nelayan Tagih Janji Pemkab Bintan, Usulan Sejak Musrenbang
Baca juga: bright PLN Batam Sambut Baik Uji Coba Motor Tempel Listrik Nelayan
Pemilik kapal yang mengetahui kondisi itu, mengirimkan satu unit kapal pada hari yang sama.
Tujuannya untuk membantu menarik kapal mereka ke Pelabuhan Tarempa, pelabuhan yang terdekat di sana.
Dijadwalkan, mereka akan tiba Jumat (22/10/2021) pukul 10.00 WIB.
Namun hingga pukul 10.30 WIB, kapal tersebut belum kunjung tiba dan bahkan hilang kontak.
Sehingga pada pukul 11.00 WIB Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Mengerahkan 1 Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Anambas yang berjumlah 4 orang.
Termasuk sejumlah unsur lain dari Polairud Polres Anambas, BPBD Kabupaten Anambas menuju lokasi dengan menggunakan 1 unit Rigid Inflatable Boat (RIB) Pos Pencarian Dan Pertolongan Anambas .
Tim SAR Gabungan berhasil menemukan kapal tersebut dalam keadaan ditarik oleh kapal yang sedari awal dikirim oleh pemilik kapal untuk membantu proses penarikan, Jumat (22/10/2021) pukul 14.44 WIB
Kondisi korban diketahui selamat.
Baca juga: Nelayan Desa Sri Tanjung Gembira, Dapat Bantuan Alat Tangkap Dari Pemda Anambas
Baca juga: Nelayan Kepri Menolak PP No 85 & 86 dan Lapor ke Anggota DPR RI: Kami Tidak Sanggup Lagi
"Kemudian pada pukul 18.10 WIB Tim SAR Gabungan tiba dan sandar di Pelabuhan Antang Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan, Anambas dalam Kondisi selamat," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus Bekabel dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Sabtu (23/10/2021).
Pihaknya pun menyatakan operasi pencarian dan pertolongan selesai serta dinyatakan ditutup.(TribunBatam.id/Rahma Tika/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Anambas