China Kerahkan Pesawat Pengebom di Laut Natuna Utara Hingga Sebar Ranjau Laut

China sebelumnya ngotot jika Laut Natuna Utara merupakan wilayah kedaulatannya. Armada militer dikerahkan hingga memasang ranjau laut di sana.

TribunBatam.id/Istimewa
Laut Natuna Utara 'memanas' setelah armada militer China mengerahkan pesawat membawa bom. Foto KN Nipah 321 menghalau dan mengusir kapal Coast Guard China yang kedapatan berkeliaran di ZEEI Laut Natuna Utara yang merupakan wilayah yurisdiksi Indonesia, Sabtu (12/9/2020). 

"Sebenarnya VJC dan NOC ini merupakan satu kesatuan polas irkulasi di Laut China Selatan," tambah Anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) itu.

Viet Nam Jet Current adalah sirkulasi arus yang mengalir dari arah Samudera Pasifik Barat Laut China Selatan dengan kecepatan tinggi.

Sirkulasi arus itu menyusur tebing Laut China Selatan di sisi barat-laut/utara yang melewati Viet Nam.

Kemudian berbalik arah ketika mendekati tebing Laut Natuna (Utara) sehingga kemudian disebut sebagai Natuna Off-Shelf Current (NOC).

Baca juga: China Usik Laut Natuna Utara Kepri, Desak Indonesia Stop Pengeboran Migas

Baca juga: China Punya Obat Covid-19, Klaim Tekan Risiko Rawat Inap hingga Kematian

Widodo menambahkan, Sungai Mekong yang bermuara di pesisir Viet Nam, memasok nutrien atau zat hara dari darat mengalir ke dasar Laut China Selatan.

Adanya Viet Nam Ject Current dan Natuna Off-Shelf Current tersebut mengangkat zat hara dari dasar perairan menuju ke atas (upwelling).

"Kemudian perairan menjadi sangat subur menyediakan khlorofil dan oksigen yang digunakan oleh ikan dan biota laut ekonomis tumbuh dan berkembang biak," ujar Widodo yang juga sebagai 3. Anggota Dewan Pakar Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE).

Khlorofil dan oksigen tersebut juga tersebar dengan merata dan baik di seluruh perairan pesisir di Laut China Selatan dan Laut Natuna (Utara).

Sehingga tidak heran satelit Vessel Monitoring System yang disajikan oleh Global Fishing Watch mendeteksi sangat banyak kapal penangkap ikan di sana.

Bahkan aktivitas kapal penangkapan ikan secara terus menerus hampir sepanjang tahun.

Kapal-kapal tersebut ada yang memiliki identitas/izin penangkapan, dan banyak pula yang tidak memiliki identitas/izin penangkapan.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Malvyandie Haryadi)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang China

Sumber: Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved