BERITA CHINA

China Catat Rekor Kasus Covid-19 Sejak Maret 2020, Lockdown Kota Tak Mempan Tekan Corona?

China sebelumnya menerapkan lockdown pada kota berpenduduk 13 juta jiwa. Lima hari setelah penerapan lockdown, kasus baru corona terus bermunculan.

STR / AFP
Kasus infeksi baru covid-19 dilaporkan muncul pada kota di China yang sebelumnya menerapkan lockdown. Foto warga mengantre untuk tes virus corona Covid-19 di Wuhan di provinsi Hubei tengah China, Selasa (3/8/2021). STR / AFP 

Mulai Kamis tengah malam (23/12/2021), hanya satu orang per rumah di Kota Xi'an yang boleh keluar untuk membeli kebutuhan.

Pemerintah lewat akun media sosial Weibo juga meminta penghuni lainnya wajib tetap di rumah kecuali dalam keadaan mendesak.

Warga tidak boleh meninggalkan kota kecuali diperlukan.

Mereka yang benar-benar mengharuskan pergi wajib menyerahkan bukti 'keadaan khusus' serta mengajukan permohonan persetujuan.

Perintah itu datang sehari setelah Xi'an mulai menguji semua 13 juta penduduknya.

Terminal bus jarak jauh ditutup dan pihak berwenang mendirikan pos pemeriksaan pengendalian penyakit di jalan raya keluar dari Xi'an, kata pemberitahuan pemerintah yang dikutip AFP.

Baca juga: China Gusar, Minta Amerika Serikat dan Inggris Berhenti Ganggu Urusan Negaranya

Baca juga: Ramalan China Kuno, Angka Hoki dan Ciong 12 Shio Tiongkok di Tahun Macan Air

Lebih dari 85 persen penerbangan dari dan ke bandara utama kota dihentikan, menurut pelacak penerbangan VariFlight.

Di dalam kota, kapasitas penumpang bus dan kereta api dipangkas, dan sekolah-sekolah ditutup.

Semua bisnis non-esensial dan fasilitas umum selain supermarket, toko serba ada, dan institusi medis diperintahkan untuk ditutup.

Sementara pemerintah setempat mendesak pengusaha mengizinkan orang bekerja dari rumah.

Pertemuan skala besar termasuk kegiatan di taman terbuka turut ditangguhkan.

Sementara museum yang menampung Tentara Terakota yang terkenal di dunia - makam kaisar pertama China yang berusia 2.000 tahun - ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

China memperlambat laju kasus baru sejak pertengahan tahun lalu melalui strategi nol-Covid yang melibatkan pembatasan perbatasan ketat, lockdown per sasaran dan karantina panjang.

Muncul satu kasus saja bisa berdampak pada pembatasan yang ketat.(TribunBatam.id) (Kontan.co.id/S.S. Kurniawan)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang China

Sumber: Kontan.co.id

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved