BERITA KESEHATAN

7 Kebiasaan Sederhana Bantu Umur Lebih Panjang

Ada banyak sekali aktivitas sederhana yang bisa dilakukan untuk memperpanjang usia. Dengan semakin baiknya kualitas hidup tentu akan perpanjang usia

Kompas.com
Ilustrasi - 7 Kebiasaan Sederhana Bantu Umur Lebih Panjang 

TRIBUNBATAM.id - Salah satu kebiasaan yang memiliki dampak paling signifikan pada umur panjang adalah tidak makan karbohidrat sederhana, melainkan makan karbohidrat kompleks dan lemak sehat. 

Ahli kesehatan di Cleveland Clinic dan seorang penulis buku, Dr Michael Roizen, MD mengatakan, sebenarnya ada banyak sekali aktivitas sederhana yang bisa dilakukan untuk memperpanjang umur.

Dengan semakin baiknya kualitas hidup seseorang tentu akan berbanding lurus dengan kesempatan berumur panjang.

Kenyataannya ada banyak aktivitas, baik pola makan dan gaya hidup yang membuat usia semakin sedikit.

Selain tidak mengonsumsi atau mengurangi jenis makanan berkarbohidrat sederhana, berikut adalah tujuh kebiasaan sederhana yang bisa membuat panjang umur.

  • Tetap positif, bersosialisasi, dan kurangi gadget

"Penelitian sekarang menunjukkan bahwa stres, isolasi, pesimisme, dan penggunaan gadget berlebihan merupakan faktor yang memengaruhi masalah kesehatan, terutama jantung dan otak."

Demikian penuturan seorang profesor kesehatan masyarakat di New Mexico State University, Jagdish Khubchandani, MBBS, PhD.

Sebagai contoh, penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang optimis dapat hidup lebih lama.

Sedangkan orang yang sering mengisolasi diri, stres, dan kecanduan gadget berisiko tinggi terhadap serangan jantung maupun stroke.

Baca juga: Kenali Ragam Manfaat Karbohidrat Ubi Jalar, Turunkan Berat Badan hingga Umur Panjang

Baca juga: 4 Konglomerat Tertua di Indonesia, Diberkahi Umur Panjang Lebih dari 90 Tahun

"Oleh sebab itu, mempertahankan gaya hidup aktif dan memiliki kehidupan sosial yang wajar dapat menambah beberapa tahun kualitas hidup bagi kita," sarannya.

  • Membersihkan gigi setiap hari

Roizen mengatakan, menggosok gigi sangat penting untuk mengurangi peradangan.

"Bakteri mulut yang tumbuh di sisa makanan yang menempel di antara gigi dapat bermigrasi ke aliran darah," terangnya.

"Hal itu akhirnya dapat memicu peradangan yang merusak lapisan arteri membuatnya rentan terhadap penumpukan plak yang membuat arteri menjadi kaku dan menyempit sehingga timbulah serangan jantung, stroke, dan demensia," jelas dia.

  • Mengonsumsi karbohidrat kompleks

Menurut Dr Roizen, salah satu kebiasaan yang memiliki dampak paling signifikan pada umur panjang adalah dengan tidak makan karbohidrat sederhana, melainkan makan karbohidrat kompleks dan lemak sehat.

Bekerja seperti gula, karbohidrat sederhana (yang banyak ditemukan dalam roti putih dan pasta) mampu meningkatkan kadar gula darah dengan cepat dan memicu respons peradangan.

Sementara itu, biji-bijian dan serat adalah bentuk karbohidrat yang mengurangi peradangan dan baik untuk kesehatan otak maupun jantung.

"Itu semua bisa didapatkan melalui kacang-kacangan, gandum, buah-buahan, dan sayuran," ungkapnya.

Baca juga: Pola Makan dan Menu Harian Bisa Bikin Panjang Umur!

Baca juga: Rahasia Orang Zaman Dulu! Kebiasaan Ini Bikin Panjang Umur

  • Melindungi kulit

Khubchandani mengatakan bahwa satu dari sedikit manifestasi proses penuaan yang terlihat dengan jelas adalah kulit.

Kulit merupakan organ terbesar yang membutuhkan pemeliharaan warna, tekstur, hidrasi, serta nutrisi yang tepat.

Di samping itu, kulit juga rentan terhadap paparan racun seperti polutan, radiasi ultraviolet, dan cuaca ekstrim.

Maka dari itu, pembersihan, perlindungan kulit (menghindari polusi udara, menggunakan tabir surya, menjaganya tetap tertutup) dan menutrisi kulit (mendapatkan cukup vitamin, mineral, serta air) adalah kunci untuk terlihat segar dan awet muda.

  • Aktif bergerak

Seiring bertambahnya usia, metabolisme menjadi lebih lambat dan tubuh cenderung menumpuk banyak lemak di perut (seperti lemak perut visceral) yang berhubungan dengan kekebalan, inflamasi, dan perubahan biokimia dalam tubuh.

Faktanya, semua hal itu sangat merugikan kesehatan jantung dan otak, serta meningkatkan risiko kematian dini.

Untuk itu, orang-orang disarankan agar tetap aktif berolahraga atau melakukan jenis aktivitas fisik yang direkomendasikan.

Sesuai pedoman CDC, setiap pekan orang dewasa membutuhkan 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang dan dua hari aktivitas penguatan otot.

Apabila kita telah mempertahankan gaya hidup tidak aktif, maka inilah saatnya untuk memastikan bahwa kita bisa berubah dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik maupun olahraga yang cukup.

"Ini akan membantu mengurangi risiko penyebab utama penyakit seperti jantung, kanker, dan stroke. Olahraga juga merupakan obat yang paling hemat biaya untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas hidup," kata Khubchandani.

Baca juga: Rahasia Panjang Umur Manusia Ternyata Ada di Usus, Simak Penjelasannya

Baca juga: Resep Siu Mie atau Mi Panjang Umur, Hidangan khas Imlek dengan Filosofi Mendalam

  • Menghindari alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang

Khubchandani menekankan, tidak ada kata terlambat untuk berhenti atau mengurangi semua sumber zat berbahaya bagi tubuh seperti alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang.

Apalagi seiring bertambahnya usia, kita sudah rentan terhadap penyakit kronis.

Dan alkohol, rokok, maupun obat-obatan terlarang dapat lebih memperburuk risiko kondisi penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker dan stroke.

Bahkan jika seseorang bertahan dengan kebiasaan ini, kualitas hidupnya tetap suboptimal.

"Jadi, berhenti lebih awal atau mengurangi konsumsi dapat menambah kuantitas dan kualitas hidup selama bertahun-tahun," jelasnya.

  • Makan dengan baik dan teratur

"Sama seperti obat, makanan perlu dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan kualitas yang tepat," kata Khubchandani.

Menurut dia, orang-orang harus mulai memperhatikan pola makan dan mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, serta lemak tak jenuh.

Tujuannya untuk memastikan mereka tidak menambah berat badan terlalu banyak atau meningkatkan risiko tekanan darah tinggi maupun kolesterol tinggi.

"Itu adalah bagian dari penuaan dan diet yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko penyakit kardio dan serebrovaskular (misalnya, serangan jantung dan stroke) atau meningkatkan kemungkinan memiliki penyakit ini di awal kehidupan," terangnya.

"Kebiasaan diet juga memiliki pengaruh besar pada kualitas dan kuantitas hidup dengan membantu manajemen berat badan, serta mengurangi risiko penyakit kronis," imbuh dia.

Baca juga: Rahasia Panjang Umur Ratu Elizabeth II, Apaan Sih? Ini Daftar Makanan Sehatnya yang bisa Dicoba

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Cabai Rawit secara Teratur Bisa Bikin Panjang Umur? Simak Ulasannya

.

.

.

(TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved