FEATURE

Warga Batam Ini Berjuang Beli Mobil Ambulans Sejuta Umat, Banyak Orang sudah Ditolong

Mobil Suzuki APV yang difungsikan mobil ambulans ini, sudah 3 tahun menolong ribuan orang yang membutuhkan di Batam, tanpa memandang agama, suku, ras

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Apok dan mobil ambulans sejuta umat di Batam 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Hujan yang mengguyur Kota Batam hari itu, tak menghentikan laju mobil Suzuki APV bergambar bumi dan manusia di pintunya mengantarkan satu jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Tak hanya mengantar hingga lokasi, lelaki berkemeja abu-abu yang menjadi sopir mobil itu juga ikut membantu keluarga yang tengah berduka di pemakaman.

Pria berusia 44 tahun kelahiran Bukit Tinggi ini merasa senang, mobil ambulans miliknya telah membantu banyak orang, khususnya di Batam.

Mobil Suzuki APV yang difungsikan sebagai mobil ambulans ini, sudah 3 tahun menolong ribuan orang yang membutuhkan, tanpa memandang agama, suku, ras dari mana.

Sejak mulai beroperasi pada November 2019 lalu sampai hari ini, sudah lebih 1000-an orang menaiki mobil ambulans tersebut.

Simak wawancara Tribun Batam dengan pemilik mobil ambulans, Sabtu (5/11/2022).

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Karimun Rusak Ponton Pelabuhan KPK Hingga Ambulans Laut Baznas

Ilham, atau akrab dikenal Bang Apok, lelaki berkepala pelontos, beralis tebal, dengan kumis tebal dan rapi menghiasi bibir atasnya tersebut, menceritakan bagaimana mimpinya memiliki sebuah mobil ambulans untuk seluruh umat Tuhan bisa terwujud.

Bukan dari keluarga kaya, apalagi gajinya sebagai sopir hanya cukup untuk biaya per bulan kehidupan rumah tangganya, tak menghentikan mimpi Apok untuk memiliki mobil ambulans.

Kepedulian Apok

Sejak kecil, Apok memang sering ikut berpartisipasi jika ada tetangganya yang meninggal dunia.

“Sejak kelas 3 Sekolah Dasar, kalau ada yang meninggal di kampung saya, saya ikut sampai ke acara pemakaman selesai. Saya sampai bolos sekolah,” katanya.

Ia juga sangat ingin menjadi sopir. Namun orangtuanya memintanya harus menyelesaikan sekolah saat itu.

“Saya tetap selesaikan sekolah sampai tamat SD saja. Tahun 1993 saya merantau ke Jakarta, saya menjadi sopir bus antar kota. Lalu tahun 2000an saya ke Batam, saya juga sopir di sini,” ujar Apok.

Perjuangannya membeli mobil ambulans untuk menolong banyak orang dimulai 2019 lalu.

Di tengah malam, akhir Maret 2019 silam ia berdoa kepada Tuhan-nya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved