BATAM TERKINI
BATAM Krisis Tenaga Welder, Shipyard Diminta Fokus Tingkatkan Kualitas SDM
Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Thomas Arihta Sembiring mempertanyakan kabar yang menyebut Batam krisis tenaga welder.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Thomas Arihta Sembiring mempertanyakan jumlah pasti tenaga welder di Batam saat ini.
Hal itu terkait kabar Batam mengalami krisis tenaga welder untuk proyek galangan kapal (shipyard).
"Kita butuh realita. Apakah betul galangan kapal itu membutuhkan lima ribu tenaga welder? Jangan seolah-olah membuat kagum banyak orang, tapi nanti kesempatan kerjanya tidak pasti," tegas Thomas kepada Tribun Batam, Kamis (2/3/2023).
Ia tak memungkiri, banyak tenaga welder yang berkompeten di Batam memilih untuk berkarier ke luar negeri.
Faktor gaji (salary) tinggi dan pengetahuan lebih luas adalah alasan banyaknya tenaga profesional lari ke luar negeri.
"Kemudian, memang di dalam negeri itu tak memadai untuk lapangan pekerja welder. Belum tertampung semua. Kalau statement yang dikeluarkan saat ini hanya untuk hipnotis semata dan membuat masyarakat terkagum-kagum, buat apa, harus jelas," tambahnya lagi.
Baca juga: TERUNGKAP, Ternyata Ini Penyebab Galangan Kapal Batam Krisis Tenaga Welder
Thomas mengatakan, banyak perusahaan transportasi laut saat ini membutuhkan tongkang untuk kebutuhan di Indonesia Timur dalam rangka ship to ship (setiap kegiatan yang tidak berkaitan dengan fasilitas pelabuhan yang meliputi pemindahan muatan dan atau orang dari sebuah kapal ke kapal lain).
Meski demikian, kata dia, perusahaan yang bergerak di bidang itu belum memesan secara massal untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Timur tersebut.
"Mereka [perusahaan] juga tidak gegabah untuk memesan secara massal. Yang penting untuk shipyard di Batam itu adalah meningkatkan daya saingnya dengan negara luar," katanya.
Dengan begitu, ia yakin shipyard di Batam tak hanya akan bergantung dengan kegiatan bentang baru.
"Tapi juga diarahkan ke repair. Ini jauh berpotensi besar dibandingkan bentang baru. Dan repair itu berkelanjutan. Main Business ini yang mesti ditangkap,"katanya.
Sementara, Ketua FSPMI Batam, Yafet Ramon, menjelaskan bahwa krisis tenaga welder saat ini disebabkan beberapa hal.
Dua di antaranya adalah upah murah dan kontrak kerja yang singkat.
"Risiko kerjanya aja berbeda. Sementara hubungan kerja tidak jelas," jelasnya. (TRIBUNBATAM.id/Ichwan Nurfadillah)
| Jawab Tantangan Pengangguran di Batam, Panbil Group Dorong Penyerapan Puluhan Ribu Tenaga Kerja |
|
|---|
| Tak Hanya Lomba Perahu, Sea Eagle Boat Race Jadi Ajang Bangkitkan Ekonomi Warga Belakang Padang |
|
|---|
| Satya JKN Awards 2025, BPJS Kesehatan Nobatkan 110 Perusahaan Paling Peduli Kesehatan Pekerja |
|
|---|
| Puluhan Kendaraan Angkutan Barang di Batam Kena Razia, Kebanyakan Sudah Mati KIR |
|
|---|
| Pelaku Lempar Kaca Mobil di Sungai Beduk Dibekuk Polisi, Mengaku Mabuk dan Iseng Waktu Beraksi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.