Lukas Enembe Bersurat ke KPK, Mogok Minum Obat Ngotot Dirawat di Singapura
Gubernur papua nonaktif Lukas Enembe mengirimkan "surat cinta" ke KPK dan meminta dirawat di Singapura dan menolak minum obat dokter KPK
TRIBUNBATAM.id - Setelah sempat dikabarkan mengaku mendapat ubi busuk di tanahanan KPK, Lukas Enembe kini mengirimkan "surat cinta" ke lembaga antirasuah itu.
Gubernur papua nonaktif yang terjerat kasus suap dan gratifikasi tersebut meminta dirawat di rumah sakit Singapura.
Dalam suratnya ia juga menyatakan mogok minum obat yang disediakan tim dokter Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena kondisi kesehatannya tak berubah.
Surat yang ditulis tangan Lukas Enembe itu disampaikan ke awak media melalui kuasa hukumnya, Petrus Bala Pattyona.
"Dengan ini saya menyatakan bahwa sejak hari Minggu, 19 Maret 2023 jam 22.04, saya tidak mau meminum obat yang disediakan KPK," tulis Lukas dalam suratnya yang dikutip pada Rabu (22/3/2023).
Lukas Enembe sebelumnya diduga menerima suap dari Direktur PT Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka sebesar Rp 1 miliar untuk memilih perusahaan konstruksi itu pemenang lelang tiga proyek tahun jamak (multiyears) di Papua.
Selain itu, Enembe diduga menerima gratifikasi sebesar Rp 50 miliar terkait jabatannya sebagai gubernur.
Proses penahanannya melewati tahapan tidak mudah karena KPK harus melakukan penjemputan paksa ke Papua.
Dan saat di tahan, tersangka memberikan beberapa pernyataan yang jadi sorotan publik.
Menurut Lukas, alasan tak mau minum obat dari dokter KPK karena merasa obat yang diberikan tidak manjur.
Alasan selanjutnya, kata Lukas, dirinya meminta bisa dirawat di rumah sakit buka di rumah tahanan atau rutan.
Baca juga: KPK Hadirkan Lukas Enembe Pakai Kursi Roda dan Rompi Oranye saat Konfrensi Pers
Baca juga: Lukas Enembe Tiba di Jakarta, Langsung Jalankan Pemeriksaan di RSPAD
"Saya meminta pengobatan terhadap sakit saya dengan cara saya harus dirawat di rumah sakit," tulis Lukas.
Ketiga, Lukas meminta agar ia bisa menjalani pengobatan di Singapura.
Sebab, kata dia, dokter di Singapura sangat paham dan mengerti tentang penyakitnya.
"Saya meminta agar sakit saya ini dirawat di rumah sakit Singapura karena mereka (dokter) yang sangat paham dan mengerti tentang sakit saya ini," tulis Lukas.
Provokasi Melalui WA Tersebar ke Masyarakat Papua Setelah Meninggalnya Lukas Enembe |
![]() |
---|
Rusuh di Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe, Warga Bakar Rumah dan Ruko di Wamena |
![]() |
---|
Kapolda Papua Sasaran Ricuh Massa Pendukung Lukas Enembe, Diamankan di Pos Polisi Sentani |
![]() |
---|
Kedatangan Jenazah Lukas Enembe Ricuh, 'Turunkan Jenazah di Sini, Kami Pikul Jalan Kaki' |
![]() |
---|
Lukas Enembe Sempat Minta Berdiri sebelum Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.