BATAM TERKINI

Cegah Krisis Air di Batam, Ketua Komisi II DPRD Kepri Sarankan Ini ke BP Batam

Tidak hanya Ketua Komisi II DPRD Kepri Wahyu Wahyudin, BP Batam juga memberi perhatian serius tentang layanan air bersih untuk warga.

TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng
AIR BERSIH DI BATAM - Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin menyarankan kepada BP Batam serta instansi terkait untuk mencegah krisis air di Batam. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ketua Komisi II DPRD Kepri Wahyu Wahyudin menyarankan kepada BP Batam untuk mencegah krisis air di Batam.

Saran yang ia sampaikan kepada BP Batam untuk mencegah krisis air di Batam itu di antaranya dengan menanam pohon sukun dan bambu betung di seluruh bendungan air.

Menurut politisi PKS itu, krisis air di Batam terjadi imbas dari penebangan hutan lindung secara sembarangan khususnya di kawasan bendungan.

Ia pun mendorong gerakan reboisasi dengan menanam pohon sukun dan bambu betung yang dinilai mampu menahan longsor dan menjaga debit air di dalam tanah.

"Harus ada action dari BP Batam karena air bersih ini bermasalah dimana-mana karena debit air sudah mulai berkurang akibat hutan yang terus dirambah. Harus ada penanggulangan berupa reboisasi di sekitaran dam air dengan menanam tanaman yang menyerap air seperti bambu dan pohon sukun," kata Wahyu Jum'at (5/5/2023) malam.

Baca juga: Air Batam Hulu Bersihkan Eceng Gondok Waduk Duriangkang Jaga Kapasitas Air Bersih

Selain itu, Wahyu Wahyudin juga mengajak BP Batam, Pemko Batam, dan instansi terkait menindak tegas pelaku perambahan hutan lindung.

Ia menambahkan, perlu juga dilakukan pengawasan rutin secara berkala di kawasan-kawasan hutan lindung.

"Kemudian perlu ada tindakan khusus terhadap hutan lindung, ada pengawasan dan diperketat," pintanya.

Sementara Kepala Badan Pengusahaan atau BP Batam, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa persoalan air bersih telah menjadi atensi serius.

Bukan tanpa alasan, lanjut Rudi, gangguan terhadap suplai air bersih menjadi keluhan utama masyarakat sejak beberapa bulan terakhir.

“Sekitar seminggu lalu, saya sudah rapat bersama pengelola. Saya sampaikan, jika ada masalah segera diselesaikan,” kata Rudi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Suplai Air Mengecil di Batam Selasa 2 Mei 2023, Ini Kawasan yang Terdampak

Orang nomor satu di Kota Batam tersebut mengakui, persoalan air bersih di Batam memang sudah terjadi sejak masa transisi pengelolaan, sekitar dua atau tiga tahun terakhir.

Meski di beberapa titik suplai air masih terganggu, Rudi meminta agar pengelola dapat segera menyelesaikan permasalahannya dalam tiga bulan ke depan.

“Sampai hari ini, menurut saya, permasalahan di beberapa titik sudah selesai. Tak dapat dipungkiri, persoalan air menjadi prioritas BP Batam. Karena ini hak dasar seluruh masyarakat,” tambahnya.

Walikota Batam itu pun meminta agar masyarakat Kota Batam dapat bersabar selama pengerjaan dilakukan.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved