KISRUH REMPANG

Recnana Relokasi Warga Rempang, Tim Kementerian PUPR Datangi Tanjung Banon

Tim Kementerian PUPR mendatangi Tanjung Banon untuk mengecek lokasi relokasi warga Rempang, Selasa (26/9/2023).

TribunBatam.id/Istimewa
Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengungkap tim PUPR ke Tanjung Banon lokasi relokasi warga Pulau Rempang. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Badan Pengusahaan (BP) menyebutkan, sebanyak 427 warga di Pulau Rempang telah berkonsultasi perihal pindah tempat hunian baru sementara hingga Selasa, 26 September 2023.

Sementara itu, 291 kepala keluarga disebut BP Batam telah mendaftar.

Dari jumlah itu, ada tiga KK yang sudah pindah tempat.

Kepada tiga KK tersebut, BP Batam menyatakan telah menyerahkan uang sewa senilai Rp 1,2 juta serta uang biaya hidup sebesar Rp 1,2 juta per jiwa untuk tiga bulan ke depan.

"Untuk yang konsultasi ini mungkin masih nanya ganti rugi, rumah, maka kedepan kita berharap, saya akan coba rumahnya akan cepat kita selesaikan, supaya cepat selesai ada contohnya, dengan itu mereka mungkin bisa terima," ucap Kepala BP Batam Muhammad Rudi pada Selasa (26/9/2023).

Rumah yang dimaksud adalah rumah di tempat relokasi Tanjung Banon dan Dapur 13 yang disiapkan sebagai tempat relokasi baru.

Pada Selasa (26/9/2023), tim dari Kementerian PUPR telah mendatangi lokasi Tanjung Banon.

Rudi mengatakan, pihaknya tengah membahas tipe atau model rumah di relokasi Tanjung Banon.

Soal model atau tipe rumah, ia berencana mengundang Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam dan warga Rempang sendiri untuk membicarakannya.

"Nanti kita padukan, kira-kira model, tipe rumah yang mereka mau seperti apa, kita ikut saja, tidak ada masalah, gerbangnya akan kita bikinkan 'kampung baru Rempang', ya itu juga tergantung mereka, kita sudah tawarkan, karena kemarin mereka menyampaikan tidak mau hilang nama Rempang, karena itu terkait sejarah Rempang," kata Muhammad Rudi.

Terkait posisi makam, sesuai pertemuan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Indonesia dengan warga beberapa waktu lalu, lokasinya tetap dipertahankan.

"Jadi makam leluhur warga tetap kita pertahankan (Posisinya), pergeseran tetap di Tanjung Banon, budaya adatnya akan kita jaga, dan kita bangunkan lagi rumah-rumah sesuai selera mereka, setelah kita sharekan kan tipe rumahnya tampak depan, kiri dan belakang, kita akan undang, akan kita sampaikan ke mereka," ujar Kepala BP Batam.

Tiga hari lalu ia juga sudah mengundang sejumlah warga bertemu di Asrama Haji Batam.

Di situ banyak hal disampaikan warga ke BP Batam.

"Nanti setiap minggu kita akan undang mereka, kalau perlu saya ke sana lagi, ini akan berjalan terus, supaya komunikasi saya langsung kepada mereka tidak terputus, supaya ada keputusan," kata Rudi.(TribunBatam.id/Aminuddin)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved