REMPANG ECO CITY

Masyarakat Rempang Terdampak Investasi Harus Diberikan Akses Pendidikan Memadai

Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Syariah Universitas Batam, Prof. Dr. Ir. H. Chablullah Wibisono, M.M., menilai ini merupakan kesempatan yang besar bagi

Editor: Eko Setiawan
ist
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia, menemui masyarakat Rempang 

TRIBUNBATAM.id, Batam - Kota Batam, Kepulauan Riau, masih menjadi daerah yang memiliki daya tarik bagi para investor untuk mengembangkan industrinya di sini.

Sebagai wilayah Free Trade Zone (FTZ), banyak kemudahan berinvestasi di Batam, salah satunya bebas pajak. Apalagi, pencanangan serta pengesahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang lokalisasi, membuat pengembangan industri kian signifikan.

Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Syariah Universitas Batam, Prof. Dr. Ir. H. Chablullah Wibisono, M.M., menilai ini merupakan kesempatan yang besar bagi masyarakat untuk merasakan dampak positif pembangunan dan pengembangan industri Kota Batam.

"Ekonomi adalah kemajuan bersama, bukan hanya orang per orang. Maka harapannya, masyarakat ikut terlibat dalam investasi, bukan sekadar mendapat pengganti atas sesuatu yang digunakan untuk industri, tetapi juga manfaat jangka panjang," jelas Chablullah, ketika diwawancarai di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batam, Senin (18/12/2023).

Baca juga: 35 Tersangka Kisruh Rempang Depan BP Batam Segera Sidang, Satu Orang Tahanan Kota

Ia menjelaskan, semakin berkembangnya industri, kebutuhan akan tenaga kerja pun kian meningkat. Masyarakat sekitar yang terdampak pembangunan industri pun bisa terlibat dalam proses produksinya sebagai tenaga kerja.

Namun, hal itu harus dibarengi dengan upaya-upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Dengan peningkatan kualitas tersebut, maka penduduk produktif di Batam juga bisa bersaing dengan banyaknya pendatang yang masuk ke wilayah ini untuk bekerja.

"Seperti contohnya di Rempang, yang mau dibangun industri, tolong agar masyarakatnya juga mulai dibangun SDM-nya," ujar Chablullah.

Baca juga: Gubernur Kepri Jawab Tudingan Kepala BP Batam Soal Otak Bentrok Kisah Rempang

Hal ini, menurutnya, bisa diwujudkan dengan penciptaan program-program studi yang sesuai dengan kebutuhan industri, contohnya seperti teknik industri. Selain itu, kesempatan masyarakat untuk mengakses pendidikan tersebut juga harus dipermudah.

"Semua kegiatan tidak parsial, tetapi terintegrasi. Jadi misalnya, masyarakat Rempang pun tidak hanya diangkat jadi masyarakat modern, tetapi SDM-nya juga harus diasah," tambah Chablullah. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami).

 

Baca Berita Tribun Batam Lainya di Google News
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved