KASUS NARKOBA DI KEPRI
Kapolda Kepri Irjen Yan Fitri Akui Bea Cukai Punya Alat Canggih Deteksi Narkoba
Kapolda Kepri Irjen Yan Fitri Halimansyah mengungkap Bea Cukai punya alat pendeteksi narkotika yang penting dalam memutus mata rantai barang haram ini
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kapolda Kepri, Irjen Yan Fitri Halimansyah mengungkap jika Bea Cukai memiliki alat untuk mendeteksi masuk dan keluarnya barang narkotika di Kepri.
Kerja sama dengan sejumlah stakeholder menurutnya penting untuk memutus mata rantai peredaran narkoba di Kepri.
Letak Provinsi Kepri yang berdekatan dengan negara tetangga menurutnya juga perlu diwaspadai.
"Mereka yang punya alat, jadi saya mohon untuk bisa bekerja sama mengendalikan peredaran Narkotika di Kepri," kata Kapolda Kepri, Irjen Yan Fitri Halimansyah saat ungkap kasus narkoba di Polda Kepri, Selasa (30/1/2024).
Ia memastikan ribuan Pil ekstasi termasuk happy five, serta sabu-sabu dan ganja yang mereka jadikan barang bukti dalam ungkap kasus narkoba di Kepri itu berasal dari luar.
Hanya saja, Kapolda Kepri enggan menyebutkan dari negara mana asal narkoba yang masuk ke Kepri itu.
"Kami tidak mau menyebutkan negara mana saja sumber narkotika yang kita amankan, namun yang jelas narkotika yang kita amankan sumbernya dari luar," kata Yan Fitri.
Dia menjelaskan wilayah Kepri yang memiliki pintu masuk sangat membuat para pelaku dengan mudah memasukkan barang tersebut ke Kepri.
Baik untuk diedarkan di Kepri atau yang akan diedarkan di Indonesia.
Saat ini kata Yan Fitri ada fenomena baru peredaran Narkotika yang masuk ke Kepri.
Dimana pelakunya melakukan pengiriman dengan menggunakan metode memisah-misah barang dengan jumlah kecil.
Bahkan yang terbaru metode yang digunakan seperti memasukkan narkotika melalui dubur dan ada juga yang menelan memasukkan ke dalam lambung.
Baca juga: Kapolda Kepri Irjen Yan Fitri Minta Tersangka Narkoba Dituntut Maksimal
"Para pelaku ini rata-rata masuk dari pintu resmi di Indonesia. Khususnya Kepri," ungkapnya.
Disamping itu saat ini dengan dibukanya secara luas pintu masuk bagi wisatawan asing ke Indonesia, banyak dimanfaatkan para pelaku untuk menyelundupkan narkoba.
"Oleh sebab itu ke depan kita akan meningkatkan sinergitas dengan stake Holder lainnya, khususnya Bea Cukai, karena mereka yang memiliki alat untuk mendeteksi masuknya barang haram tersebut ke Kepri, malalui pintu resmi," kata Yan Fitri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.