ANAK DI TANJUNGPINANG TEWAS TAK WAJAR

Cerita Ibu di Tanjungpinang yang Anaknya Tewas Diduga Setelah Minum Obat Sakit Perut

Lia, ibunda Dyo Putra Pratama menceritakan awal mula anaknya mengeluhkan sakit perut hingga akhirnya meninggal diduga setelah minum obat

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Endra Kaputra
Lia dan suaminya, orang tua Dyo Putra Pratama saat ditemui di RSUP Raja Ahmad Tabib, Tanjungpinang, Selasa (9/7/2024). 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Dyo Putra Pratama, anak 13 tahun di Tanjungpinang meninggal dunia diduga setelah minum obat sakit perut, Selasa (9/7/2024).

Dyo sempat kejang-kejang hingga dilarikan ke Puskesmas. Namun takdir berkata lain, nyawanya tak tertolong. Dyo dinyatakan meninggal dunia.

Jenazah bocah malang itu lalu dibawa ke Rumah Sakit Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang guna menjalani proses autopsi.

Pantauan Tribunbatam.id di lapangan saat itu, keluarga termasuk ibu Dyo berada di RSUP Raja Ahmad Tabib. Sejumlah petugas Inafis Polresta Tanjungpinang pun tampak berdiri di depan ruang kamar jenzah.

Baca juga: BREAKING NEWS - Anak di Tanjungpinang Tewas Diduga Setelah Konsumsi Obat Sakit Perut

Kepada wartawan, Lia, ibunda Dyo menceritakan awal mula anaknya mengeluhkan sakit.

Lia mengatakan, anaknya mengeluh sakit perut dan kepala. Sang ibu lalu membawa anaknya ke Puskesmas Sei Jang.

“Tapi sebelum berangkat, kebetulan kakeknya anak saya ini ada alat pengecek tensi. Pas dicek tinggi. Diangka 178/123,” ujar Lia yang saat itu didampingi suaminya.

Setelah itu, Lia bersama anaknya pun menuju Puskemas.

Saat di puskesmas, dokter menanyakan keluhan yang dirasakan anaknya. Mulai sakit perut, sakit kepala.

“Untuk bagian perut memang ditanya juga sakitnya bagaimana. Anak saya bilang berdenyut,” ujarnya.

Baca juga: Pencarian Anak di Tanjungpinang Diduga Hanyut, Tim SAR Bagi Tiga Tim Susuri Parit

Usai diperiksa dan diberikan resep obat, Lia lalu ke bagian farmasi satu untuk mengambil obat.

“Obat yang saya terima sebanyak 5 macam. Ada yang dimakan sesudah dan sebelum makan,” ujarnya.

Dari Puskesmas, Lia sempat membawa anaknya ke sekolahan dan singgah membeli sarapan.

“Sampai di rumah neneknya, minumlah obat yang dicatatkan diminum sebelum makan. Anak saya awalnya tidak mau, tapi saya bujuk akhirnya mau. Memang ini obat pertama dan terakhir anak saya minum,” ujarnya.

Setelah itu, Lia pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, anaknya mengeluhkan rasa ngantuk.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved