PENEMUAN MAYAT DI ANAMBAS

Penemuan Mayat di Anambas, Mustapa Sudah Enam Hari Tak Ada Kabar

Anggota BPBD Kecamatan Siantan Utara, Romi mengatakan, dari keterangan isteri korban, Mustapa pamit untuk pergi ke kebun Dusun Palah pada tanggal 3 Ag

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id/ist
Jasad korban Mustapa (72) dievakuasi melalui jalur laut dengan menggunakan kapal basarnas 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Mayat laki-laki yang ditemukan tergeletak di area perkebunan Dusun Palah, Anambas diketahui ialah Mustapa.

Jenazah yang ditemukan dengan kondisi membengkak dan beraroma busuk itu merupakan warga Desa Bayat yang telah paruh baya berusia 72 tahun.

Sejak mayatnya ditemukan tim gabungan dan warga desa, sudah enam hari terhitung Mustapa tak ada kabar.

Anggota BPBD Kecamatan Siantan Utara, Romi mengatakan, dari keterangan isteri korban, Mustapa pamit untuk pergi ke kebun Dusun Palah pada tanggal 3 Agustus 2024.

Dalam pamitnya itu, Mustapa memberitahu isterinya jika nantinya usai berkebun akan menginap di rumah saudara di Dusun Palah.

Baca juga: Penemuan Mayat Pria di Tiban I, Tetangga Menduga Korban Meninggal Karena Sakit

Namun hingga tanggal 9 Agustus kemarin, saat isteri korban menanyakan keberadaan Mustapa ke saudaranya, ternyata korban tak ada di sana.

Atas keterangan itu, isteri Mustapa melapor ke perangkat desa dan dilakukan pencarian pada tanggal 10 Agustus 2024 pagi.

Baru setelah pencarian dilakukan, Mustapa akhirnya ditemukan namun sudah dalam kondisi tak bernyawa tak jauh dari area perkebunannya.

"Jadi sudah ada sekira enam hari gak ada kabar, sampai akhirnya ditemukan Sabtu siang sudah dalam kondisi tak bernyawa di area kebunnya," ujar Romi, Minggu (11/8/2024).

Saat ditemukan, sebut Romi, kondisi jasad Mustapa telah membengkak dan mengeluarkan bau aroma busuk.

Baca juga: Viral Video Panas Wanita di Anambas, P2TP2A Curigai Sosok Penyebar Video di Kasus Sebelumnya

Seluruh tubuh berwarna gelap dan berair dengan posisi satu kaki terlipat dan satu kaki lainnya tersisa tulang atau kerangka.

Setelah ditemukan, jasad korban lansung dievakuasi melalui jalur laut dengan menggunakan kapal basarnas, karena kalau dari darat sangat jauh dan medan jalan berbukit-bukit," ungkap Romi. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved