Feature
Mengenal Sofalinem, Hasil Olahan Sampah Plastik dari SMPN 56 Batam Jadi Sofa Ecobrick
SMPN 56 Batam memanfaatkan sampah plastik menjadi produk ekonomis berupa sofa bernama sofalinem
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Saat memasuki ruangan kepala sekolah, tamu dipersilahkan duduk di sofa berwarna merah senada dengan mejanya.
Berukuran ideal untuk satu orang per sofa, ternyata sofa tersebut merupakan produk dari Sofalinem.
Guru pengampu kegiatan Ecobrick, Hari Adi Darmanto mengatakan, pembuatan sofa dilakukan dengan dua versi botol ukuran 1,5 liter dan 0,5 liter.

"Untuk setiap botol 1,5 liter dibutuhkan kepadatan sekitar 600gram, yang ini botol setengah liter ini bisa 250-300 gram," ujar Hari.
Kepadatan ini diperlukan untuk untuk memastikan kekuatan dan ketahanan produk.

"Jadi kalau misal dicampur dengan pasir atau batu, beratnya melebihi, dan kepadatannya akan berkurang. Ketika ditekan barang itu (botol) akan penyok saat dipakai," sambungnya.
Oleh sebab itu, bahan dasar dari pembuatan sofa itu murni menggunakan sampah plastik.
"Proses ini melibatkan kolaborasi penuh antara guru dan siswa, dengan tugas mulai dari mengumpulkan sampah, mengeringkan, memotong sampah, mengisinya ke botol, hingga perakitannya," imbuhnya.
Ia melanjutkan, setiap sofa membutuhkan 19 botol ecobrick yang disusun dan dirangkai menggunakan tali, lalu dilapisi busa dan kain untuk tampilan luarnya.

Di Tengah Tren Kekinian, Griya Jamu Batam Rintisan Ayna Bertahan dengan Ramuan Tradisional |
![]() |
---|
Kampung Tua Bakau Serip, Nasib Si Sabuk Hijau di Ujung Nongsa yang Sunyi |
![]() |
---|
Cerita Petugas Damkar Bintan, Disambut Warga Bak Pahlawan Setelah Respons Cepat Kebakaran |
![]() |
---|
Sekolah di Anambas Raup Cuan dari Pisang Usai Sulap Lahan Kosong Jadi Kebun Produktif |
![]() |
---|
Sosok Idrus M Tahar, Sastrawan yang Kini Diabadikan Jadi Nama Perpustakaan Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.