POLEMIK TEMBESI TOWER BATAM

6 Fakta Penggusuran Warga Tembesi Tower Batam, Nasib Warga Hingga Kata Perusahaan

Tribun Batam merangkum 6 fakta terkait penggusuran warga Tembesi Tower Batam pada Rabu (8/1/2025). Berikut nasib warga hingga kata perusahaan.

TribunBatam.id/Beres Lumbantobing
TEMBESI TOWER BATAM - Potret Deni bersama sang istri memasang bendera setengah tiang di lokasi Tembesi Tower Batam, Rabu (8/1/2025). Tribun Batam menghimpun sejumlah fakta terkait penggusuran warga Tembesi Tower Batam. 

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Heribertus Ompusunggu buka suara terkait warga yang nyaris bentrok dengan pemulung di lahan Tembesi Tower Batam.

Ia mengatakan tim terpadu telah melakukan pengawasan ketat agar proses evakuasi barang tetap berjalan tertib.

Poses pembongkaran rumah warga di perkampungan Tembesi Tower Batam menarik perhatian banyak pihak, termasuk sejumlah pemulung becak motor yang masuk ke lokasi untuk mengambil barang-barang yang tersisa.

Fenomena ini turut menjadi perhatian serius tim terpadu yang sedang mengawal pembongkaran di lokasi Tembesi Tower.

 "Kami dari tim terpadu saling mengawasi. Barang-barang di dalam rumah harus diangkat sendiri oleh pemiliknya untuk mempercepat proses pembongkaran," ujar Heribertus di lokasi, Kamis (9/1/2025).

Baca Berita Selengkapnya >>>>>>>>>>

 

5. Warga Nekat Tidur di Lokasi Penggusuran

Penggusuran kampung Tembesi Tower Batam di Kecamatan Sagulung, masih menyisakan pilu bagi ratusan warga setempat.

Apalagi bagi mereka yang memilih bertahan di Tembesi Tower, hingga rumahnya rata dengan tanah, namun belum menerima ganti rugi.

Tak ada tempat tinggal, bahkan untuk sekadar memasak makanan pun mereka harus mendirikan tungku dari serpihan puing-puing batu. Kemudian memasak air dengan kayu. 

Ditemui di lokasi, Kamis (9/1/2025) pagi, perkampungan Tembesi Tower Batam yang semula tertata rapi kini tampak semrawut. Bangunan yang semula rapi berjejer, tampak rata dengan tanah. 

Mereka, warga Tembesi Tower itu kini bak orang linglung. Tak tahu apa yang diperbuat, selain meratapi bangunan dan berupaya mengumpulkan puing-puing material yang masih layak digunakan. 

Buntut penggusuran bangunan di Tembesi Tower, Deni dan sang istri kehilangan harapan. Satu-satunya rumah yang dia bangun sejak 15 tahun lalu, kini lenyap begitu saja. 

"Tak bisa berbuat apa-apa, bingung. Kami sudah seperti orang terlantar, tak ada lagi harapan mau berbuat apa ke depannya," ungkap Deni. 

Baca Berita Selengkapnya >>>>>>>

 

6. Klaim Perusahaan Nego Warga Tembesi Tower Batam 4 Tahun

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved