LIPUTAN KHUSUS

Efisiensi Anggaran APBD 2025, Sekdaprov Kepri Minta OPD Hemat Pakai Air, Listrik Hingga Konsumsi

Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara mengimbau seluruh OPD menghemat penggunaan air, listrik, belanja ATK hingga konsumsi demi efisiensi anggaran.

TribunBatam.id/Beres Lumbantobing
EFISIENSI ANGGARAN - Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara sesudah menghadiri launching wisata dunia kopi di Kampung Madani Bersinar, Muka Kuning, Kamis (13/2). Ia mengimbau seluruh OPD Pemprov Kepri berhemat termasuk dalam menggunakan listrik, air dan konsumsi. 

TRIBUNBATAM.id, KEPRI - Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Sekdaprov Kepri), Adi Prihantara mengimbau agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berhemat dalam rangka mendukung efisiensi anggaran.

Sekdaprov Kepri meminta tiap OPD menghemat penggunaan air, listrik, belanja ATK hingga konsumsi. 

Terkait efesiensi anggaran, Sekdaprov Kepri menyampaikan jika Pemprov Kepri telah merasionalisasikan anggaran belanja daerah Rp252 miliar, 

“Ya, itu bagian dari biaya pendukung, bukan sasaran utama yang masih bisa dikurangi kenapa harus dilebihkan,” ujar Adi Prihantara, usai menghadiri launching wisata dunia kopi di Kampung Aceh Muka Kuning Batam, Kamis (13/2).

Ia berharap kebijakan efisiensi anggaran belanja APBN maupun APBD tidak mengganggu program-program prioritas yang sudah direncanakan pada tahun 2025.

Baca juga: Pemprov Kepri Pangkas Anggaran Rp285 Miliar untuk Efisiensi, Banyak Program yang Tertunda

Efesiensi anggaran itu fokus biaya perjalanan dinas, belanja pegawai serta mengurangi jumlah kegiatan. 

“Contoh perjalanan dinas wajib 50 persen. Rapat dengan zoom meeting gunakan teknologi,” katanya. 

Ditengah kondisi efesiensi, Adi memastikan semua pelayanan publik tidak boleh terganggu. 

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengakui rasionalisasi anggaran itu berdampak pada penundaan hingga penghapusan sejumlah program yang telah disusun di dalam APBD 2025.

Bahkan beberapa proyek pembangunan fisik yang dibiayai dana alokasi khusus (DAK) APBN juga banyak yang ditunda imbas pemotongan dana transfer ke daerah (TKD).

Baca juga: Efisiensi Anggaran Pemerintah, ASITA Tanjungpinang Soroti Dampaknya ke Wisatawan Domestik

Selain itu, Ansar Ahmad menginstruksikan tiap-tiap dinas atau OPD supaya berhemat dengan tidak melakukan pemborosan APBD.\

Misalnya penghematan pemakaian listrik, alat tulis kantor (ATK), termasuk biaya perawatan gedung. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved