BINTAN TERKINI

Demam Berdarah Ancam Warga Teluk Sasah Bintan, 66 Rumah Jadi Sarang Jentik Nyamuk

Kasus demam berdarah dengue di Kecamatan Teluk Sasah, Kabupaten Bintan mengkhawatirkan, 66 rumah warga jadi tempat berkembang jentik nyamuk.

Istimewa
JENTIK NYAMUK - Petugas melakukan sidak ke rumah warga di Kecamatan Seri Kuala Lobam untuk mencari jentik nyamuk. 

TRIBUN BATAM.id, BINTAN  - Petugas lintas sektoral mendatangi sejumlah rumah warga di Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Petugas kala itu sedang mencari jentik nyamuk, setelah mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait kasus demam berdarah dengue.

Sidak ini dilakukan setelah satu kasus kematian diduga akibat penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti

Kepala Puskesmas Teluk Sasah, dr Kurniawan mengungkapkan 191 rumah warga di wilayah kerja puskesmas telah disidak dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. 

Hasil sidak tersebut menunjukkan 66 rumah warga ditemukan positif jentik nyamuk. Berdasarkan data puskesmas, kasus demam berdarag di wilayah Teluk Sasah selama Januari hingga Maret mengalami naik turun.

Pada Januari 2025 tercatat 4 kasus, Februari 11 kasus dan Maret 6 kasus. Meskipun satu kasus kematian ditemukan di Maret 2025, Kurniawan mengatakan, hasil laboratorium tidak menunjukkan demam berdarah dengue. 

Baca juga: Tekan Kasus Demam Berdarah di Batam, Dinkes Rancang Program Nyamuk Wolbachia Tekan DBD

DEMAM BERDARAH DI BATAM - Petugas fogging untuk menekan kasus demam berdarah di kaveling baru Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri belum lama ini. Satu pasien DBD di Batam meninggal dunia hingga Oktober 2024.
DEMAM BERDARAH DI BATAM - Petugas fogging untuk menekan kasus demam berdarah di kaveling baru Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri belum lama ini. Satu pasien DBD di Batam meninggal dunia hingga Oktober 2024. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

"Hasil laboratorium tidak mendukung demam berdarah dengue, walau trombositnya turun, jadi terduga suspek," jelas Kurniawan. 

Meskipun demikian, petugas tetap khawatir karena temuan jentik nyamuk di 66  rumah warga tersebut. Terutama angka bebas jentik masih kurang dari angka ideal yaitu 95 persen.

 Hasil sidak para petugas sektoral menunjukkan angka bebas jentik hanya mencapai 60 persen. 

"Kita harus bekerja keras lagi untuk meningkatkan angka bebas jentik dan mencegah penyebaran nyamuk," kata Kurniawan. 

Selain melakukan fooging, Kurniawan mengingatkan warga untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungannya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri. 

Warga diharapkan dapat melakukan pengecekan rutin ke tempat-tempat penampungan air dan barang-barang yang tidak terpakai.

Tujuannya adalah memastikan tidak ada jentik nyamuk atau genangan air dari barang tidak terpakai yang dapat menjadi sarang nyamuk. 

Selain melakukan sidak jentik nyamuk, petugas juga melakukan pencarian terhadap warga yang mengalami demam. Dari hasil pencarian, satu warga ditemukan sedang mengalami demam. 

Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Batam Awal Tahun Meningkat, Kecamatan Sekupang Tertinggi DBD

DEMAM BERDARAH DI LINGGA - Tim Dinkes Lingga saat fogging di Bukit Abun, Kelurahan Dabo Lama, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri belum lama ini. Kasus demam berdarah di Kecamatan Singkep jadi perhatian Dinas Kesehatan setelah mereka menemukan setidaknya dua kasus baru.
DEMAM BERDARAH DI LINGGA - Tim Dinkes Lingga saat fogging di Bukit Abun, Kelurahan Dabo Lama, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri belum lama ini. Kasus demam berdarah di Kecamatan Singkep jadi perhatian Dinas Kesehatan setelah mereka menemukan setidaknya dua kasus baru. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Setelah dilakukan pemeriksaan cepat, hasilnya menunjukkan warga tersebut tidak terinfeksi demam berdarah dengue. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved