Jeritan PNS Anambas 5 Bulan Belum Terima TPP, Jual Perabotan dan Pinjam Uang Demi Hidup
Jerit hati PNS Anambas menanti tambahan penghasilan pegawai (TPP) hingga 5 bulan yang belum cair. Mereka terpaksa jual perabotan hingga minjam uang.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Keluhan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang tak kunjung dibayarkan datang dari sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Anambas.
Persoalan itu pun menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat setempat sampai saat ini.
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di sana, sudah 4 bulan atau jalan 5 bulan belum menerima TPP.
Itu terhitung sejak November 2024 sampai Maret 2025.
Belum disalurkannya TPP ini membuat sejumlah ASN sulit memenuhi sejumlah kebutuhan hidup di Anambas yang serba mahal.
Baca juga: Bupati Natuna Cari Solusi Pembayaran TPP ASN hingga Nakes Tetap Kawal Tuntutannya
Seorang ASN Pemkab Anambas yang enggan namanya disebut mengaku jika kondisi hidupnya kini terancam imbas belum cairnya TPP.
Ia kini mulai bingung dan hampir pasrah meratapi nasib yang dialaminya bersama rekan sejawatnya para ASN yang mengabdi di perbatasan Indonesia itu.
"Jujur kami lelah dan kesulitan. Kita tahu sendiri kebutuhan pokok di Anambas serba mahal. Sebagian kami perantau, dari kebutuhan sehari-hari sampai tempat tinggal kami harus bayar, biaya sekolah anak pun harus segera dibayar," kata ASN perempuan itu, Jumat (14/3/2025).
Ia mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dirinya sampai mencari pinjaman uang ke sejumlah orang dan kerabat yang dikenal.
Bahkan saking sulitnya mencari pinjaman, ia pun menyari jalan pintas dengan menjual satu persatu perabotan rumah tangganya.
Baca juga: Nasib TPP PNS Pemkab Karimun 7 Bulan Lebih Belum Cair, ASN Jual Barang Hingga HP Demi Kuliah Anak
"Sudah terjual beberapa perabotan yang ada. Galon air, panci memasak pun sampai ikut saya jual. Teman-teman lain yang bernasib sama juga begitu," terangnya.
Kepedihan hidup yang dialaminya tak bersurut, hatinya pun tak sanggup manahan pilu kala mendengar rengekan anaknya meminta susu.
Sementara pundi-pundi gaji yang sudah habis, membuat air susu diganti dengan air putih.
"Pilu hati kami mendengar anak kami merengek minta susu. Anak saya umur 1 tahun, sudah 2 minggu tidak terbeli susu. Hanya pakai air putih sebagai ganti," tuturnya.
Ia pun sangat berharap TPP yang 4 bulan memasuki 5 bulan ini dapat dibayarkan pemerintah daerah tepat waktu.
Desa Piasan di Anambas Kepri Masuk Enam Besar Lomba Desa Digital Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Hari ini, Sejumlah Wilayah di Kepri Berpotensi Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Bulog Buka Kerja Sama Distribusi Beras SPHP dengan Koperasi Merah Putih di Anambas |
![]() |
---|
Nasib 4 Pegawai Pemkab Natuna Ditemukan Nongkrong di Warung Kopi saat Jam Kerja |
![]() |
---|
Utang Pemkab Anambas 2024 Sisa Rp20 Miliar Lebih, Sekda: Pelunasannya Jadi Prioritas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.