Pembunuhan di Karimun

Pengakuan Orang Tua Korban Pembunuhan di Karimun, Kaget Anaknya Tewas Dibunuh Teman Dekat

Orang tua korban pembunuhan di Karimun, Syahril dan Ermawati kaget usai dapat kabar dari polisi, anaknya (alm) Bernard Rivaldo tewas dibunuh teman

|
Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Yeni Hartati
PEMBUNUHAN DI KARIMUN - Rasa sedih menyelimuti hati Ermawati dan Syahril, orang tua (alm) Bernard Rivaldo saat ditemui di kediamannya, RT 05 RW 03, Telaga Tujuh, Kelurahan Sungai Lakam Barat, Kabupaten Karimun. Kematian Bernard 1 tahun lalu, sempat dikira karena bunuh diri, ternyata korban jadi korban pembunuhan oleh temannya. Hal itu baru diketahui belakangan ini setelah keluarga diminta datang ke kantor polisi 

"Kalau hanya Rp100 ribu, sebenarnya dia (LR) bisa menagih langsung ke rumah ini, bukan malah menghabisi nyawa anak saya," katanya.

Ermawati pun mengungkap, terduga pelaku menyerahkan diri ke Polres Karimun karena merasa dihantui oleh almarhum, hingga sempat melakukan percobaan bunuh diri.

"Pengakuan keluarga selama satu tahun terakhir memang dia (terduga pelaku) terlihat murung. Sempat beberapa kali melakukan aksi bunuh diri dengan melukai pergelangan tangan," ujarnya.

Baca juga: Breaking News, Terduga Pelaku Pembunuhan di Karimun 1 Tahun Lalu Menyerahkan Diri

LR menyerahkan diri ke polisi tak lama setelah orang tua korban berlebaran ke rumahnya. Ada pun rumah LR dengan orang tua korban tak begitu jauh, masih dalam satu kawasan, di kelurahan yang sama.

LR diketahui menyerahkan diri ke Polres Karimun, pada Sabtu 5 April 2025.

Di mata orang tua korban, LR dikenal sebagai teman baik anaknya, bahkan dianggap saudara oleh keluarga almarhum Bernard Rivaldo.

Korban Ditemukan Tewas Tergantung

Kematian korban Bernard Rivaldo sempat dikira karena bunuh diri kala itu. 

Belakangan terungkap, korban tewas dibunuh temannya sendiri, LR, yang sudah dianggap sebagai keluarganya.

Korban sebelumnya ditemukan tewas dengan posisi tergantung di sebuah pondok kawasan kebun yang berada di Jalan Sudirman Poros, Kelurahan Pamak, Senin (29/1/2024) lalu.

Saat ditemukan, korban menggantung dengan seutas tali yang masih melilit di leher.

Kondisi korban menggunakan kaos warna hitam.

Kanit Reskrim Polsek Tebing saat itu, Ipda Fedryk Harahap mengatakan, korban ditemukan sekira pukul 09.00 WIB.

Sebelum ditemukan meninggal, korban sempat dilakukan proses pencarian oleh keluarga.

Korban dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak Sabtu, 27 Januari 2024 malam.

Dua hari kemudian, korban ditemukan sudah menjadi mayat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved