ANAMBAS TERKINI
Penambang Speed Boat di Pelabuhan Anambas Mengeluh, Pendapatan Berkurang Karena ini
1704_Anambas_Penambang Speed Boat di Pelabuhan Pemda Anambas Keluhkan Pendapatan Sulit Pasca Honorer Tak Bekerja
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Kehidupan pencaharian speed boat antar pulau di Pelabuhan Sri Siantan atau Pelabuhan Pemda kian sulit.
Aktivitas penumpang keluar masuk menggunakan jasa pelayaran yang semakin sepi berdampak pada pendapatan penambang boat.
Safar selaku Wakil Ketua penambang speed boat Candi mengatakan, penurunan penumpang terjadi cukup signifikan.
Penurunan penumpang ke sejumlah trayek ini sudah terjadi sejak Desember 2024 lalu atau atau berlansung 4 bulan.
"Wah sepi sekali penumpang sekarang bang, beda jauh. Terkadang penumpang tak sampai batas maksimal saja kami angkut, paling tidak lepas lah uang minyak," ucapnya saat diwawancarai, Kamis (17/4/2025).
Ia menjelaskan, sepinya penumpang antar pulau saat ini terasa semakin signifikan semenjak penataan Non ASN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas.
Menurutnya, para tenaga honorer itu merupakan target penumpang pihaknya yang cukup besar menyambung kehidupan sehari-hari.
"Sejak kebijakan pemberhentian itulah penumpang kami semakin sepi. Sekarang ya penumpang umum dan anak sekolah. Kalaupun ada PNS itu pun tak seberapa," terangnya.
Saat sebelum penataan Non ASN atau masih stabilnya penumpang, pihaknya biasanya dapat mengantongi penghasilan bersih hingga Rp 500 ribu per hari.
Kini untuk mencapai pendapatan tersebut, pihaknya begitu sulit. Paling hanya mampu mendapat Rp 150 - 200 ribu per hari.
"Buat uang bensin speed saja kadang tak lepas bang. Pernah kawan saya penambang boat juga sampai tidur di pelabuhan tak pulang ke rumahnya di pulau karena belum capai target. Dia nungguin penumpang pagi," ungkap Safar.
Kondisi para penambang boat saat ini, kian parah seiring naiknya harga BBM per liter yang dibeli di pangkalan.
Sebelum saat ada kenaikan, harga per liter BBM jenis pertalite dibanderol Rp 9 ribu per liter. Namun saat ini sudah diharga Rp 10 ribu.
"Ini juga jadi keluhan sebenarnya. Ada kenaikan seribu per liter. Hanya gimana lagi, mau gak mau kami beli lah dan pemakaian semaksimalnya biar dapat untung," pungkasnya.
Sebagai informasi trayek speed boat antar pulau di Pelabuhan Tarempa melayani pelayaran ke Candi, Matak, Air Asuk, Air Sena hingga ke Piabung.
Meski penumpang sepi dan harga BBM naik, para penambang speed boat antara pulau belum melakukan kenaikan harga naik kapal. Sampai saat ini masih Rp 50 ribu. (nvn)
Penemuan Kerangka Manusia di Anambas, Akhirnya Dimakamkan ke TPU Desa Batu Ampar |
![]() |
---|
Program Perlengkapan Sekolah Gratis Anambas Masuk Tahap Pengadaan, Target Rampung Dua Bulan |
![]() |
---|
24 Pelamar PPPK Tahap 2 Anambas Terkendala NIP, Data KTP dan Ijazah Bermasalah |
![]() |
---|
Korban Laka Tunggal Tabrak Pagar Jembatan SP 2 di Anambas Diduga di Bawah Pengaruh Alkohol |
![]() |
---|
Pengendara di Anambas Alami Kecelakaan Tunggal, Bobi Masih Dirawat Intensif di RSUD Tarempa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.