POLEMIK BALOI KOLAM BATAM
6 Fakta Polemik Baloi Kolam Batam, Kesaksian Warga Hingga Penjelasan Polisi
Tribyun Batam merangkum 6 fakta polemik lahan di Baloi Kolam. Kesaksian warga, Ketua Aksi Forum Baloi Kolam Bersatu hingga penjelasan dari polisi.
Pengamanan juga dilakukan hingga malam hari.
Termasuk petugas yang berjaga di sana.
Di samping itu, polisi juga memberikan rasa aman terhadap pihak pemilik lahan yang turun melakukan pendataan terhadap rumah warga yang menerima relokasi.
Pantauan TribunBatam.id di lokasi, Kabag Ops Polresta Barelang bersama Brimob dan perwira TNI turut mengawal pihak perusahaan yang saat itu turun ke rumah-rumah warga.
Pihak perusahaan membawa rincian daftar pemilik rumah.
Namun kedatangan pihak perusahaan justru menyulut amarah warga.
Polisi lantas memberikan pendampingan pengamanan.
Aliran Listrik Diputus
Suasana di Baloi Kolam, Kota Batam, Provinsi Kepri memanas terlebih sejak adanya pemutusan aliran listrik.
Seorang warga Baloi Kolam, Bikner Hutagaol mengungkap jika pemutusan aliran listrik yang menurutnya secara sepihak mulai terjadi sejak 4 April 2025.
Setidaknya warga Baloi Kolam di RT 03, RT 10/RW 16 terpaksa gelap-gelapan saat malam dengan penerangan seadanya.
Tindakan pemutusan dilakukan oleh sekelompok orang ini menurutnya berlangsung secara intimidatif yang justru memperdalam keretakan di lingkungan.
“Kehidupan bertetangga yang sebelumnya rukun kini berubah jadi penuh curiga. Warga jadi terpecah,” kata Bikner Hutagaol, Sabtu (19/4/2025).
Bikner menambahkan, yang paling terkena dampak adalah anak-anak.
Ketika proses pemutusan dilakukan secara paksa, banyak dari mereka ketakutan dan merasa tidak aman di rumah sendiri.
“Anak-anak trauma, mereka sulit tidur, belajar pun terganggu. Ini luka yang tidak terlihat, tapi sangat terasa,” ujarnya.
Situasi ini diperparah dengan belum adanya kejelasan tindakan dari pihak kepolisian.
Meski warga sudah melaporkan kasus ini empat kali ke Polresta Barelang.
Minimnya respons membuat warga Baloi Kolam yang ketakutan merasa diabaikan oleh negara.
Warga Baloi Kolam lainnya, Manogar menyampaikan keberadaan sekelompok orang yang tergabung dalam forum itu awalnya menjadi simbol perjuangan.
Namun kini menurutnya berubah menjadi sumber ketegangan.
“Forum yang dulunya menyatukan kini malah memecah. Ini menyedihkan,” ujarnya.
Berita Selengkapnya >>>>>>>>>>>>>
Ketua Aksi Forum Baloi Kolam Bersatu (FBKB) Buka Suara
Polemik lahan di Baloi Kolam, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih bergulir sampai hari ini.
Warga yang masih bermukim di Baloi Kolam Batam mengaku mendapat pemutusan listrik sejak 4 April 2025.
Nama Forum Baloi Kolam Bersatu (FBKB) disebut warga terkait pemutusan listrik di rumah warga itu.
Terkait hal ini, Ketua Aksi Forum Baloi Kolam Bersatu (FBKB), Herbet Sianipar, buka suara terkait hal itu.
Ia menegaskan jika langkah pemutusan listrik di rumah warga bukan merupakan bentuk intimidasi.
Melainkan spontanitas yang dilakukan warga, mengingat sudah adanya kesepakatan bersama tahun 2016.
Herbet menjelaskan, sejak awal warga RW 16 Baloi Kolam sepakat membentuk forum sebagai wadah musyawarah dan mufakat untuk mengatur kehidupan bermasyarakat di wilayah tersebut.
"Forum ini murni dibentuk dari gotong royong warga. Kami bersama-sama dangan warga dalam forum ini tentu punya kesepakatan ada musyawarah, ada mufakat," ujar Herbet, Minggu (20/4/2025).
(TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Warga Baloi Kolam Batam Desak Perusahaan Cairkan Janji Kompensasi |
![]() |
---|
Update Pengrusakan Rumah Warga Baloi Kolam Batam, Kapolresta: Penyidik Lagi Siapkan Berkas |
![]() |
---|
BEM SI Kepri Soroti Konflik Lahan di Baloi Kolam Batam, Ini Lima Poin Tuntutannya |
![]() |
---|
Update Ganti Rugi Lahan di Baloi Kolam Batam, 176 KK sudah Terima, 200 KK Lagi Proses |
![]() |
---|
Ketua FBKB Sebut Isu Warga Baloi Kolam Datangi Mapolresta Adalah Hoaks |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.