POLEMIK BALOI KOLAM BATAM
6 Fakta Polemik Baloi Kolam Batam, Kesaksian Warga Hingga Penjelasan Polisi
Tribyun Batam merangkum 6 fakta polemik lahan di Baloi Kolam. Kesaksian warga, Ketua Aksi Forum Baloi Kolam Bersatu hingga penjelasan dari polisi.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Permukiman penduduk di Baloi Kolam, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) makin menjadi sorotan, setidaknya sejak Sabtu (19/4) siang.
Sejumlah personel gabungan TNI/Polri tampak berjaga di Baloi Kolam.
Kedatangan mereka untuk memastikan situasi dan kondisi di Baloi Kolam hari itu kondusif.
Polemik lahan di Baloi Kolam antara warga dengan perusahaan kian menyita perhatian setelah insiden pengrusakan rumah warga di sana, Kamis (17/4) malam.
Dalam gelap, sekelompok orang merusak rumah warga di Baloi Kolam.
Belum diketahui pasti siapa yang merusak rumah warga di sana.
Seperti apa berita selengkapnya?
Berikut 6 Fakta Polemik Lahan Baloi Kolam Batam untuk Anda
Kesaksian Warga
Berliana, seorang warga di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih mengingat jelas ketika sekelompok orang merusak rumah warga Baloi Kolam lainnya, Kamis (17/4).
Lokasi wanita yang sejak tahun 2000-an tinggal di Baloi Kolam Batam dengan rumah yang dirusak sekelompok orang itu tak begitu jauh.
Ia bisa melihat jelas sekelompok orang merusak rumah dengan memecahkan kaca rumah warga.
"Kami lihat, gak berani lah kami (mendekat), pak," ucapnya kepada TribunBatam.id, Sabtu (19/4/2025).
Ia menceritakan jika sekelompok orang itu menutup wajah ketika merusak rumah warga lain di Baloi Kolam itu.
Lampu pun menurutnya dimatikan.
Baca juga: Longsor di Batam Buat Warga Baloi Kolam Cemas, Pengendara Diminta Waspada
"Yang lampunya masih hidup, sengaja dimatikan. Anak-anak tinggal di dalam pas kejadian itu," sebutnya.
Video pengrusakan rumah warga Baloi Kolam Batam itu pun sempat viral di Batam, khususnya medsos.
Ia tak berani berkomentar lebih jauh mengenai polemik lahan di Baloi Kolam Batam ini.
Namun ia menjelaskan jika sudah ada warga Baloi Kolam yang menerima sagu hati dari perusahaan.
Warga menurutnya mengikuti arahan perangkat RT dan RW.
Berita Selengkapnya >>>>>>>>>>>>
Personel TNI/Polri Siaga
Sejumlah aparat kepolisian dan TNI berada di permukiman penduduk Baloi Kolam, Kota Batam, Provinsi Kepri, Sabtu (19/4/2025).
Dengan peralatan lengkap, mereka menyisir lorong permukiman rumah warga Baloi Kolam di Batam.
Belum diketahui pasti kedatangan personel gabungan itu ke Baloi Kolam Batam.
Namun informasi di lapangan menyebutkan untuk memastikan keamanan di lokasi buntut adanya aksi bersitegang dalam Baloi Kolam, Kamis (17/4) malam.
Hingga kini, polisi dan TNI masih siaga di lokasi.
Baca juga: Breaking News, Tim Gabungan Berjaga di Baloi Kolam Batam, Imbas Penyerangan Malam Sebelumnya
Mulai dari ruas Jalan Yos Sudarso hingga dalam permukiman penduduk di Baloi Kolam.
Di tepi jalan, puluhan bahkan ratusan kendaraan bermotor terparkir.
Kondisi itu menambah suasana kerumunan di lokasi.
Sempat Memanas
Pihak perusahaan, pemilik alokasi lahan yang disebut-sebut PT Alfinky mendatangi rumah warga Baloi Kolam Batam, Sabtu (19/4/2025) siang.
Kedatangan pihak perusahaan untuk melakukan pendataan rumah warga yang akan direlokasi ini, dikawal ketat TNI/Polri.
Semula proses pendataan berjalan lancar, lokasi yang didata tidak jauh dari jalan raya. Namun ketika pendataan terus dilakukan hingga ke tengah perkampungan, gejolak pun muncul.
Warga dengan jumlah massa yang cukup banyak, menghadang pihak perusahaan.
Tak hanya menghadang, amarah warga tak terbendung dengan jumlah yang kalah jauh dengan petugas. Pihak perusahaan diusir keluar dari perkampungan Baloi Kolam.
Baca juga: Pendataan di Tengah Polemik, Warga Baloi Kolam Batam Usir Paksa Pihak Perusahaan
Suasana di lokasi sempat mencekam. Warga saling berteriak, meluapkan amarah, dan meminta agar pihak perusahaan tak mengambil risiko.
"Berani-beraninya kalian masuk, mentang dikawal TNI Polisi. Jangan sesuka hati kalian menggusur kami, kami ini manusia," ujar seorang warga dengan nada lantang saat itu.
Melihat massa yang semakin ramai, pihak perusahaan langsung bergegas keluar. Mereka mencari jalan pintas menuju jalan raya lewat jalan sepetak yang terjal.
Meski pihak perusahaan telah keluar hingga ke jalan raya, aksi warga tak berhenti di situ. Warga terus mengusir hingga mereka memasuki mobil meninggalkan lokasi.
Lalu lintas jalan raya dua arah sempat macet, tepat di depan SPBU Baloi.
Baca juga: Kesaksian Berliana saat Sekelompok Orang Rusak Rumah Warga Baloi Kolam Hingga Viral di Medsos
"Jangan coba-coba kalian masuk lagi, warga yang turun hari ini belum seberapa. Karena masih banyak yang kerja. Kalau turun semua. Ada ribuan," ungkap warga Paung.
Polisi: Bukan Menggusur
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin melalui Kabag Ops Polresta Barelang, AKP Yudi Kurniadi, S.H buka suara terkait kehadiran polisi di Baloi Kolam, Kota Batam, Provinsi Kepri, Sabtu (19/4/2025).
Kehadiran anggota Polresta Barelang dan perwakilan TNI di Baloi Kolam sebelumnya sempat menyita perhatian warga dan pengendara bermotor yang melintasi Jalan Yos Sudarso.
Menurut Yudi, kehadiran tim gabungan di sana untuk mencegah terjadinya keributan serta memastikan situasi Kamtibmas terjaga di Baloi Kolam.
"Bukan penggusuran, polisi dan TNI hadir untuk memberikan pengamanan. Kalau penggusuran itu dilakukan tim terpadu," ujar Kabag Ops Polresta Barelang.
Pihaknya mengerahkan kekuatan 100 personel untuk pengamanan di Baloi Kolam.
Pengamanan juga dilakukan hingga malam hari.
Termasuk petugas yang berjaga di sana.
Di samping itu, polisi juga memberikan rasa aman terhadap pihak pemilik lahan yang turun melakukan pendataan terhadap rumah warga yang menerima relokasi.
Pantauan TribunBatam.id di lokasi, Kabag Ops Polresta Barelang bersama Brimob dan perwira TNI turut mengawal pihak perusahaan yang saat itu turun ke rumah-rumah warga.
Pihak perusahaan membawa rincian daftar pemilik rumah.
Namun kedatangan pihak perusahaan justru menyulut amarah warga.
Polisi lantas memberikan pendampingan pengamanan.
Aliran Listrik Diputus
Suasana di Baloi Kolam, Kota Batam, Provinsi Kepri memanas terlebih sejak adanya pemutusan aliran listrik.
Seorang warga Baloi Kolam, Bikner Hutagaol mengungkap jika pemutusan aliran listrik yang menurutnya secara sepihak mulai terjadi sejak 4 April 2025.
Setidaknya warga Baloi Kolam di RT 03, RT 10/RW 16 terpaksa gelap-gelapan saat malam dengan penerangan seadanya.
Tindakan pemutusan dilakukan oleh sekelompok orang ini menurutnya berlangsung secara intimidatif yang justru memperdalam keretakan di lingkungan.
“Kehidupan bertetangga yang sebelumnya rukun kini berubah jadi penuh curiga. Warga jadi terpecah,” kata Bikner Hutagaol, Sabtu (19/4/2025).
Bikner menambahkan, yang paling terkena dampak adalah anak-anak.
Ketika proses pemutusan dilakukan secara paksa, banyak dari mereka ketakutan dan merasa tidak aman di rumah sendiri.
“Anak-anak trauma, mereka sulit tidur, belajar pun terganggu. Ini luka yang tidak terlihat, tapi sangat terasa,” ujarnya.
Situasi ini diperparah dengan belum adanya kejelasan tindakan dari pihak kepolisian.
Meski warga sudah melaporkan kasus ini empat kali ke Polresta Barelang.
Minimnya respons membuat warga Baloi Kolam yang ketakutan merasa diabaikan oleh negara.
Warga Baloi Kolam lainnya, Manogar menyampaikan keberadaan sekelompok orang yang tergabung dalam forum itu awalnya menjadi simbol perjuangan.
Namun kini menurutnya berubah menjadi sumber ketegangan.
“Forum yang dulunya menyatukan kini malah memecah. Ini menyedihkan,” ujarnya.
Berita Selengkapnya >>>>>>>>>>>>>
Ketua Aksi Forum Baloi Kolam Bersatu (FBKB) Buka Suara
Polemik lahan di Baloi Kolam, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih bergulir sampai hari ini.
Warga yang masih bermukim di Baloi Kolam Batam mengaku mendapat pemutusan listrik sejak 4 April 2025.
Nama Forum Baloi Kolam Bersatu (FBKB) disebut warga terkait pemutusan listrik di rumah warga itu.
Terkait hal ini, Ketua Aksi Forum Baloi Kolam Bersatu (FBKB), Herbet Sianipar, buka suara terkait hal itu.
Ia menegaskan jika langkah pemutusan listrik di rumah warga bukan merupakan bentuk intimidasi.
Melainkan spontanitas yang dilakukan warga, mengingat sudah adanya kesepakatan bersama tahun 2016.
Herbet menjelaskan, sejak awal warga RW 16 Baloi Kolam sepakat membentuk forum sebagai wadah musyawarah dan mufakat untuk mengatur kehidupan bermasyarakat di wilayah tersebut.
"Forum ini murni dibentuk dari gotong royong warga. Kami bersama-sama dangan warga dalam forum ini tentu punya kesepakatan ada musyawarah, ada mufakat," ujar Herbet, Minggu (20/4/2025).
(TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Warga Baloi Kolam Batam Desak Perusahaan Cairkan Janji Kompensasi |
![]() |
---|
Update Pengrusakan Rumah Warga Baloi Kolam Batam, Kapolresta: Penyidik Lagi Siapkan Berkas |
![]() |
---|
BEM SI Kepri Soroti Konflik Lahan di Baloi Kolam Batam, Ini Lima Poin Tuntutannya |
![]() |
---|
Update Ganti Rugi Lahan di Baloi Kolam Batam, 176 KK sudah Terima, 200 KK Lagi Proses |
![]() |
---|
Ketua FBKB Sebut Isu Warga Baloi Kolam Datangi Mapolresta Adalah Hoaks |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.