Kisah Hairol Ambri Pegiat Seni Tari Asal Anambas Ciptakan Tarian dari Cerita dan Kebiasaan Rakyat

Lambat laun, sebut Erol, anggota Sanggar Seni Tuah Gemilang pun kian banyak peminat hingga kini telah berjumlah sekitar 80 orang.

"Anak didik saya, mulai dari TK/Paud, SD, SMP dan SMA. Alhamdulillah mereka mudah dididik dan cepat belajar. Saya pun bersyukur, para orang tua sangat mendukung," katanya.

Meski Sanggar Seni Tuah Gemilang besutannya telah berdiri 16 tahun, namun hingga kini belum memiliki gedung sanggar sendiri.

Ia bercita-cita, suatu saat dapat mendirikan gedung sanggar tari sebagai wadah pencetak pegiat seni dari Kabupaten Anambas.

"Semoga lah suatu saat, dengan kolaborasi baik dengan pemerintah maupun pihak swasta, dapat bangunan sanggar sendiri. Ini bentuk perhatian agar seni tari Anambas tak hilang," jelasnya.

Meski baru berdiri belasan tahun, kiprah Sanggar Seni Tuah Gemilang yang dipunggawai Erol dan anak didiknya patut diapresiasi.

Baru-baru ini tahun 2024, Sanggar Seni Tuah Gemilang pernah tampil pada Hari Tari Sedunia sampena Kepri Menari di Tanjungpinang.

Tak hanya itu, mereka juga pernah mengikuti parade tari di sejumlah daerah seperti Batam, Karimun dan Tanjungpinang.

Bahkan, kata Erol, Sanggar Seni Tuah Gemilang juga ikut parade tari di tingkat nasional di Taman Mini, Jakarta pada sekitaran tahun 2015.

"Penampilan-penampilan di luar daerah ini menjadi inspirasi bagi saya dan anak-anak didik untuk bisa tampil lagi di panggung besar, semoga suatu saat itu bisa terwujud," pungkasnya. (nvn).