Nasib Sinyal di Anambas, Komdigi RI Diterminasi Tiga BTS USO, Enam Tower Masih Aktif
Komdigi RI merespons surat resmi Pemkab Anambas soal BTS USO di sana. Mereka memastikan enam tower masih beroperasi aktif.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komdigi Republik Indonesia merespons permohonan penangguhan moratorium diterminasi sembilan BTS USO yang diusulkan Pemkab Kepulauan Anambas.
Jawaban untuk pemenuhan dan pemerataan sinyal di daerah terluar Indonesia itu tertuang dalam surat resmi per tanggal 9 Mei 2025.
Kepala Diskominfotik Anambas, Japrizal mengungkap jika dalam surat tanggapan itu dari sembilan titik BTS USO yang diditerminasi, ada enam yang tetap diaktifkan.
Sementera untuk tiga titik layanan BTS USO lainnya tetap dihentikan sebagaimana moratorium diterminasi awal.
"Dari sembilan hanya tiga yang diditerminasi atau diputuskan. Ini sudah alhamdulillah, kan kemarin sempat empat yang mau diputuskan hasil kunjungan ke sana. Tapi surat balasannya jadi tiga," ucap Japrizal, Minggu (25/5/2025).
Baca juga: Diskominfotik Anambas Rampungkan Susunan Renstra, Dapat Saran Soal Indeks Pembangunan Statistik
Tiga BTS USO yang tak lagi beroperasi itu di antaranya Desa Bukit Padi, Desa Batu Belah dan Desa Tiangau.
Bakti Komdigi, kata Japrizal, menilai jika BTS USO di tiga desa tersebut mengalami overlap atau tumpang tindih jaringan dengan infrastruktur milik salah satu operator yang sudah menyediakan layanan 4G di wilayah tersebut.
"Dari penilaian mereka, tiga lokasi itu sudah disupport operator telkomsel, oleh karena itu layanan BTS USO nya tetap diputus," sebutnya.
Namun meski begitu, untuk Desa Tiangau, layanan operator telkomsel yang dimaksud tak dapat diakses karena jangkauannya tak sampai.
"Khusus Tiangau, sudah disampaikan kalau sinyal reguler dari Arung Hijau tidak sampai," ungkap Japrizal.
Baca juga: Persiapan STQH IX Anambas 2025, Bakal Meriah dengan Pawai dan Stan Bazar
Atas dasar itu, BAKTI Komdigi menyarankan pihaknya untuk meminta telkomsel agar mau memperluas sinyal dari tower yang berada di Arung Hijau.
"Dalam waktu dekat, kami akan berkoordinasi dengan Telkomsel Kepri yang ada di Batam, untuk jangkauan sinyal diperluas agar sampai ke Tiangau," terangnya.
Menurut Jeprizal, keberadaan BTS USO sangat membantu masyarakat di daerah yang belum terjangkau layanan operator seluler komersial.
Apalagi, kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Anambas yang terdiri dari pulau-pulau kecil membuat keberadaan BTS menjadi kebutuhan vital dalam mendukung aktivitas sosial, pendidikan hingga darurat kebencanaan.
Pihaknya mengaku akan terus berupaya melobi pemerintah pusat agar seluruh masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) tetap terus bisa menikmati akses digital yang merata.
Baca juga: Anggota Satpol PP Anambas Diduga Aniaya Kekasih, Begini Reaksi Sekretaris Satpol PP Anambas
"Tapi bagaimanapun Pemkab Anambas mengapresiasi itikad baik pusat yang tidak mematikan seluruh BTS seperti rencana awal dari 29 BTS USO BAKTI Komdigi menjadi 9 dan dari hasil pembahasan menjadi 3 lokasi. Dari 3 BTS USO, Desa Tiangau menjadi fokus upaya kami agar diaktifkan kembali," pungkasnya. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)
Jalan di Tanjunguban Bintan Kepri Ini Macet Tadi Malam Gegara Pikap Terjebak Proyek Jalan |
![]() |
---|
Beda Sikap BP Batam dan DLH Kehutanan Kepri Soal KKP Segel 3 Pulau Gegara Reklamasi |
![]() |
---|
Rencana Besar Pemprov Kepri Bangun Kawasan AI & Pusat Data Nasional di Bintan, Wagub Datangi Komdigi |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kepri Sabtu 26 Juli, Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan dan Waspada Gelombang Laut |
![]() |
---|
Wagub Nyanyang Lobi Kemkomdigi Tuntaskan Blankspot dan Dorong Kawasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.