Perang Iran vs Israel
Iran Sepakat Gencatan Senjata, Siap Bombardir Amerika Serikat dan Israel jika Langgar
Keterlibatan Amerika Serikat dalam perundingan di Teheran membuat Iran sepakat untuk gencatan senjata dengan Israel.
Sumber internal bahkan memperkirakan Iran bisa memulai kembali program nuklirnya paling cepat dalam 1-2 bulan ke depan.
Penilaian ini membantah klaim para pejabat tinggi AS yang menyebut serangan kombinasi bom penghancur bunker dan senjata konvensional pada akhir pekan lalu telah melenyapkan program nuklir Iran.
Iran Mengancam Balas Dendam Jika Gencatan Senjata Dilanggar
Di tengah perundingan ini, Iran tak tinggal diam. Juru bicara Markas Besar Khatam al-Anbiya, Kolonel Ebrahim Zolfaghari, menegaskan bahwa Iran akan memberikan respons telak kepada Amerika Serikat dan rezim kriminal Israel jika gencatan senjata dilanggar.
Ia memperingatkan agar AS dan rezim Zionis belajar dari "pukulan" yang telah diberikan angkatan bersenjata Iran terhadap wilayah pendudukan dan pangkalan AS Al-Udeid di Doha, Qatar.
Zolfaghari juga menuding rezim Israel menyebarkan kebohongan besar dan telah melanggar wilayah udara Iran dengan drone-drone mereka, bahkan menyerang beberapa wilayah Iran sejak pagi.
Ia menegaskan, angkatan bersenjata Iran siap menghadapi segala bentuk agresi musuh dengan pengetahuan yang menyeluruh.
Sebelumnya, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menyatakan pasukannya akan tetap “menjaga jari di pelatuk” setelah gencatan senjata, untuk merespons setiap pelanggaran.
IRGC juga menegaskan telah menggempur target militer Israel dengan rudal sebagai balasan atas serangan sebelumnya, memberikan “pelajaran historis” menjelang gencatan senjata.
Presiden Pezeshkian Puji Persatuan Rakyat Iran
Di sisi lain, Presiden Masoud Pezeshkian memuji rakyat Iran atas persatuan dan perlawanan mereka di tengah tekanan Israel yang didukung AS. Ia menyatakan kebanggaan atas kemenangan rakyat Iran terhadap rezim Zionis.
Dalam pesannya, Pezeshkian menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kohesi nasional yang terbentuk selama perjuangan 12 hari yang berujung pada gencatan senjata.
Ia memprediksi masa depan yang lebih cerah bagi Iran dan menegaskan bahwa kerusakan yang diderita musuh jauh lebih besar daripada yang dialami Iran sendiri.
Pezeshkian juga menyatakan bahwa Iran sangat meyakini stabilitas kawasan dan hidup berdampingan dengan negara-negara tetangga, menegaskan bahwa kemampuan pertahanan Iran dipersembahkan untuk kepentingan negara-negara regional, Muslim, dan tetangga.
Ia menekankan pentingnya kewaspadaan bersama untuk menggagalkan upaya musuh memecah belah.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Iran Marah, Jika Gencatan Senjata Dilanggar AS dan Israel Siap Terima Hukuman Telak"
Cerita Utuh Konflik Iran dengan AS: Mulai Kudeta 1953, Revolusi hingga Serangan Situs Nuklir |
![]() |
---|
Komandan Quds Esmail Qaani Muncul ke Publik di Teheran, Israel Sempat Klaim Tewas dalam Serangan |
![]() |
---|
Klaim Donald Trump soal Gencatan Senjata Tidak Terbukti, Iran Masih Balas Serangan Israel Hari Ini |
![]() |
---|
Sudah Beri Peringatan Qatar, Iran Hujani Rudal Pangkalan Udara Amerika Serikat di Al Udeid |
![]() |
---|
Tolak Gencatan Senjata, Iran Umumkan Perang Total Lawan Israel dan AS hingga Damai Abadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.