SPMB ANAMBAS

SPMB Anambas Jenjang SMP, 20 Calon Murid Tak Tertampung di SMPN 2 Anambas Gegara Kuota Terbatas

SPMB Anambas jenjang SMP Negeri kini bergulir. Sebanyak 20 calon murid SMPN 2 tak terakomodir karena keterbatasan kuota.

TribunBatam.id/Noven Simanjuntak
SPMB ANAMBAS 2025 - Potret SMPN 2 Anambas tampak sepi dari aktivitas belajar di momen libur sekolah dan pasca penerimaan murid baru, Rabu (2/7/2025). 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Anambas jenjang SMP tahun ajaran 2025/2026  berakhir.

Kendati begitu, penerimaan murid baru di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih menyisakan sejumlah catatan.

Tepatnya di SMPN 2 Anambas, sebanyak 20 calon murid baru terancam tak dapat mendaftar untuk menempuh pendidikan di sana.

Sebanyak 20 calon murid baru ini diketahui berasal dari Desa Sri Tanjung, Kecamatan Siantan yang masih satu daratan dengan SMPN 2 Anambas.

Kabar polemik penerimaan murid baru itu dibenarkan oleh Kepala Desa Sri Tanjung, Peng Lek.

Baca juga: Seleksi PPPK Anambas Tahap II, 38 Peserta Tak Lulus, BKPSDM Ungkap Rinciannya

"Iya benar 20 calon murid itu terdaftar sebagai warga kami. Mereka tak dapat keterima karena kouta yang dibuka terbatas," ujar Peng Lek saat dikonfirmasi, Rabu (2/7/2025).

Menurut Peng Lek, dari informasi wali murid, kuatnya keinginan untuk keterima di SMPN 2 Anambas karena lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal.

"Katanya kalau disesuaikan dengan jalur domisili lebih dekat dengan SMPN 1 Anambas. Saya bingung juga, malahan kalau ditempuh itu lebih jauh dan lebih dekat dengan SMPN 2 Tarempa," jelasnya.

Selain berdekatan dengan tempat tinggal, ketersediaan guru agama non muslim yang ada di SMPN 2 juga menjadi alasan kuat para wali murid mendaftarkan anaknya.

"Rata-rata 20 murid dari desa kami ini non muslim. Kalau di SMPN 2 kan ada guru agamanya, baik Buddha maupun Kristen.

Baca juga: Masjid Agung Baitul Makmur Anambas,  Wisata Religi Favorit dengan Panorama Alam Terbuka

Kalau di SMPN 1 tidak ada. Jika mereka keterima di sana, tentu harus ke SMPN 2 lagi bolak balik, sementera gimana kalau gak ada transportasi," ungkap Peng Lek.

Pihaknya pun melalui wali murid telah mengadu ke Bupati Anambas, Aneng, belum lama ini dan diminta untuk menunggu hasil arahan provinsi.

"Infonya arahan provinsi belum keluar dan masih menunggu. Tapi barusan saya komunikasi sama beberapa orang tua murid, sudah mendaftarkan anaknya ke SMPN 1, karena khawatir kebijakan untuk penambahan kouta di SMPN 2 belum pasti," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia SPMB SMPN 2 Anambas, Liza Auzar mengaku belum mendapat arahan dari Disdikpora Anambas terkait hal tersebut.

"Kami panitia hanya menseleksi saja. Kalau pengaduan ini yang tangani pihak komite. Tapi yang dapat kami sampaikan, belum ada arahan apapun yang kami terima," sebutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved