MAFIA TANAH
Sosok Een Saputro Mahasiswa UMRAH Tanjungpinang, Anak Muda Tajir Melintir yang Ditangkap Polda Kepri
Walaupun masih muda, aset Een Saputro sudah banyak, dia mempunyai sejumlah mobil, rumah mewah, ruko hingga kapal Boad yang digunakan untuk kebutuhann
Selanjutnya lahan tersebut ditawarkan kepada orang yang sedang mencari lahan dan dijanjikan bisa mengurus seluruh surat menyurat hingga terbit sertifikat lahan.
Setelah ada orang yang bersedia membeli lahan tersebut ES mencari orang yang bisa memalsukan sertifikat lahan yang sedang dalam pengawasan LSM KPK.
ES akhirnya berkenalan dengan RAZ (30), yang menguasai aplikasi dan juga IT yang diketahui tinggal di Karawang.
Setelah berhasil mendapatkan satu korban atas sebidang tanah di Tanjungpinang, pelaku memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mencari korban lainnya untuk meraup untung lebih banyak.
Pelaku mempelajari cara pencatatan pertanahan di kantor BPN dimana hal yang pertama dilakukan jika ada orang yang mau mengurus tanah harus terlebih dahulu dilakukan pengukuran lahan.
Setelah lahan diukur maka akan dikeluarkan ukuran lahan dan nantinya dimasukkan di dalam sertifikat.
Es akhirnya merekrut dua orang yakni MR (31), ZA (36), yang mau bekerjasama dengan dirinya untuk melakukan tugas pengukuran lahan jika ada orang atau warga yang mau mengurus sertifikat tanah di wilayah Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.
Seiring berjalannya waktu ES juga meminta bantuan dengan menggandeng LL (47), yang diketahui sebagai jurnalis untuk melakukan publikasi terhadap usaha pengurusan sertifikat tanah di wilayah Tanjungpinang dan Bintan.
Tidak hanya sebatas dipublikasikan pelaku juga bekerjasama dengan dua orang lainnya yakni KS (59), untuk mencari orang yang mau mengurus sertifikat lahan di wilayah Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, dan AY (58) untuk wilayah Kota Batam.
Sementara seiring berjalannya waktu dengan adanya perubahan sertifikat anolog ke sertifikat elektronik, ES berkomunikasi dengan RAZ untuk membuat Website menyerupai milik Pertanahan yang bisa diakses oleh warga yang mengurus sertifikat lewat dirinya.
Dengan keahlian yang dimiliki oleh RAZ, pihaknya membangun website mirip punya BPN dengan nama "sentuhtanahku.id". Semua tampilan mirip punya BPN hanya beda di ".co.id'.
Website yang dibangun juga terintegrasi dengan sertifikat elektronik palsu yang dibuat oleh RAZ.
Ade mengatakan untuk semua sertifikat yang dibuat oleh pepalaku tidak ada bedanya dengan sertifikat yang dikeluarkan pemerintah hanya saja sertifikat yang dikeluarkan para pelaku tidak terdaftar di kantor ATR/BPN.
"Jadi para pelaku ini merupakan lingkaran yang terorganisir, dan belajar secara otodidak,"kata Ade. (*)
| Dapur SPPG Basuki Rahmat Tanjungpinang Ditinjau Langsung Menteri Wihaji dan Gubernur Ansar Ahmad |
|
|---|
| Tampang Pelaku Begal Babak Belur Dihajar Korbannya, Ternyata Atlet Probolinggo |
|
|---|
| Wagub Kepri Nyanyang Sebut Wawasan Kebangsaan Harus Jadi Filter Nilai Asing di Era Digital |
|
|---|
| Sidang Vonis Safaringga Terdakwa Investasi Bodong di Lingga Bakal Digelar 3 November 2025 |
|
|---|
| Siswi SMA di Tanjungpinang Jadi Korban Asusila Guru Les Privat, Modus Pura-pura Perhatian |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.