Bahas Soal Uang Palsu yang Sempat Viral di Lingga, BI Kepri ke Singkep Barat Untuk Edukasi

Bank Indonesia wilayah Kepulauan Riau, baru-baru ini memberikan sosialisasi dan edukasi ke sejumlah warga Singkep Barat, Kabupaten Lingga.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id/FEBRIYUANDA
SOSIALISASI - Bank Indonesia wilayah Kepulauan Riau saat memberikan sosialisasi ke warga Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, baru-baru ini. 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Bank Indonesia wilayah Kepulauan Riau, baru-baru ini memberikan sosialisasi dan edukasi ke sejumlah warga Singkep Barat, Kabupaten Lingga.

Hal itu tentang Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, penggunaan QRIS, serta perlindungan konsumen kepada masyarakat.

Sejumlah warga yang hadir di Kantor Camat Singkep Barat, diberi edukasi untuk mengetahui ciri-ciri keaslian mata uang.

Setelah sebelumnya, warga Kabupaten Lingga, sempat dihebohkan dengan keberadaan uang dianggap palsu atau yang diragukan keasliannya.

Hal itu dengan adanya pecahan uang Rp10 ribu, Rp20 ribu, dan Rp50 ribu, yang terbelah dua, sehingga masyarakat meragukan keasliannya.

Meski begitu, lewat penyelidikan Satreskrim Polres Lingga, dengan pengecekan Labor oleh pihak Bank Indonesia wilayah Kepulauan Riau, uang tersebut sah dinyatakan asli.

BI Kepri dalam hal ini membahas isu yang sempat beredar di sosial media kalangan warga Kabupaten Lingga.

Bank Indonesia Kepri sosialisasi ke warga Singkep Barat soal uang palsu
SOSIALISASI - Bank Indonesia wilayah Kepulauan Riau saat memberikan sosialisasi ke warga Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, baru-baru ini.

Pihaknya mengajak warga, untuk bisa membedakan uang asli dan uang palsu, dengan melihat langsung karakteristik pada mata uang.

Perwakilan Bank Indonesia, Herbert Manurung, menjelaskan bahwa edukasi ini sngat penting, agar masyarakat lebih paham dengan ciri-ciri keaslian uang rupiah.

Selain itu, mendorong transaksi digital yang aman dan efisien melalui QRIS.

“Edukasi ini juga bagian dari upaya mencegah terjadinya tindak pidana pencucian uang di tingkat masyarakat bawah,” kata Herbert, baru-baru ini.

Sementara itu, Camat Singkep Barat, Febrizal Taupik, berterima kasih atas sosialisasi yang bermanfaat diberikan BI Kepri ke sejumlah warganya.

Meskipun tak semua masyarakat hadir, lanjutnya, tetapi beberapa orang yang ada bisa memberikan informasi ini kepada masyarakat luas.

Febrizal menilai, kegiatan ini dapat mengurangi keresahan masyarakat terhadap isu uang palsu yang sempat mencuat di Lingga.

“Beberapa waktu lalu, masyarakat sempat khawatir soal dugaan uang palsu. Tapi setelah dicek ternyata uang tersebut asli."

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved