Ramai Isu Beras Oplosan

Bukan Beras Oplosan, Beras di Anambas Ini Tak Dijual Lagi Karena Tak Lengkap Kode Produksi

Pemilik toko di Anambas pernah kena tegur karena jual beras Minang Jaya yang tak lengkap nama perusahaan dan kode produksi

TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak
BERAS DI ANAMBAS - Banhong pedagang distributor dan pengecer beras di Tarempa, Anambas saat menunjukkan stok beras yang dijualnya, Kamis (17/7/2025). Ia menyebut pihaknya selaku distributor dan pengecer, tak berani menjual merek beras yang diduga oplosan. 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Ramai isu beras oplosan dan tak sesuai takaran kini menyita perhatian publik.

Kementerian Pertanian RI mencatat, ada sekitar 212 merek beras yang tidak sesuai aturan.

Komoditas kebutuhan dasar yang dicurangi ini terindikasi beredar di pusat perbelanjaan, baik pasar, toko maupun gudang.

Terkait hal ini, tak sedikit warga geram dan khawatir terhadap peredaran jual beli beras dan komoditas beras yang dikonsumsi selama ini.

Lamsihar, warga Anambas, Provinsi Kepri mengaku, semakin tak yakin dengan merek beras yang selama ini ia dan keluarganya konsumsi.

Meski beras yang rutin dibeli kategori premium, ia jadi waswas karena maraknya pemberitaan beras oplosan dan tak sesuai takaran.

"Apalagi di sosial media itu marak beras plastik atau campuran plastik, apalah namanya itu. Kalau begini, masyarakat dirugikan, baik kesehatan maupun materil," ujarnya di Tarempa, Kamis (17/7/2025).

Ia melanjutkan, untuk di Kabupaten Anambas, dirinya memang belum pernah mendengar adanya peredaran beras oplosan.

Meski begitu, ia berharap pihak berwajib dan pemerintah daerah dapat mencegah hal ini sebelum terjadi.

"Sekarang ini sudah banyak beras merek-merek baru masuk ke Anambas. Bukan berpikiran yang tidak-tidak ya, selagi itu produsennya jelas dan ada kode produksi dan sebagainya, kita gak masalah, tapi kalau ada yang gak jelas, inikan berpotensi bahaya. Saya harap ya ini bisa dipastikan oleh pihak terkait," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu toko distributor dan pengecer di Tarempa yang ditemui, terpantau tak menjual merek beras yang dicurigai oplosan.

Banhong, pemilik toko menyebut, ia sudah mengetahui maraknya peredaran beras oplosan dari pemberitaan televisi dan sosial media.

"Iya dua tiga hari ini tahu berita dari televisi. Kemarin pun pihak polisi dan dinas terkait baru ke sini memeriksa. Kami tak jual beras merek itu. Barang-barang begitu tak masuk ke sini," kata Banhong.

Ia mengatakan, beras yang dijualnya kategori premium dengan beragam merek.

Beras-beras itu, ia datangkan dari produsen asal Tanjungpinang dan Jakarta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved