DIPLOMAT TEWAS DILAKBAN
Teka-teki Kematian Arya Daru Terungkap, Pintu Kamar Lapis 3 Dikunci dan Plafon Tidak Rusak
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengungkapkan hasil penyelidikan kematian Arya Daru.
Selanjutnya, email serupa kembali dikirimkan Arya delapan tahun kemudian atau pada 2021.
Pada email itu, Sadji mengungkapkan Arya semakin memiliki niatan kuat untuk mengakhiri hidupnya.
Dia mengatakan alasan Arya ingin bunuh diri karena masalah yang dihadapinya. Namun, Sadji tidak menjelaskan masalah seperti apa yang dihadapi pria kelahiran Sleman, DI Yogyakarta, tersebut.
"Kemudian di segmen pada tahun 2021, dimulai dari tanggal 24 September 2021 sampai dengan 5 Oktober 2021 sebanyak sembilan segmen. Intinya adalah sama ada niatan semakin kuat untuk melakukan bunuh diri karena problem yang dihadapi," jelasnya.
Dalam kasus ini, penyidik dari Polda Metro Jaya sudah memeriksa 24 saksi yang dibagi dalam tiga klaster yaitu saksi dari pihak Kemenlu, keluarga, dan pemilik serta penjaga kos.
Selain itu, polisi juga telah mengamankan 103 barang bukti yang juga dibagi menjadi tiga klaster.
"Yang pertama adalah klaster di mana penyelidik mengamankan barang bukti tersebut di kantor korban (Kemenlu). Kedua, penyelidik mengamankan barang bukti tersebut di tempat kos korban. Kemudian, yang berikutnya lagi, penyelidik mengamankan barang bukti tersebut dari keluarga korban maupun saksi-saksi yang lain," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers yang sama.
Dari ratusan barang bukti tersebut, adapun yang diperlihatkan saat konferensi pers yaitu lakban kuning, buku karya Arya, hingga kontrasepsi.
Jasad Arya Daru ditemukan pertama kali oleh penjaga kos di kamarnya dalam kondisi terlilit lakban kuning dan tertutup selimut pada 8 Juli 2025 di sebuah indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.
Sebelum ditemukan, istri Arya, Meta Ayu Puspiantri, sempat meminta penjaga kos untuk mengecek kamar korban karena sejak 7 Juli 2025 malam tidak bisa dihubungi.
Penjaga kos pun sempat terekam kamera CCTV tengah mondar-mandir di depan kamar Arya pada 8 Juli 2025 pukul 00.30 WIB dan pukul 05.02 WIB.
Selain itu, Arya juga sempat terekam kamera CCTV keluar dari kamarnya untuk membuang sebuah tas kresek pada 7 Juli 2025 malam sekira pukul 23.24 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menuturkan penjaga kos mondar-mandir setelah istri Arya memintanya untuk mengecek kondisi korban karena tidak bisa dihubungi.
"Istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati," kata Ade Ary pada 12 Juli 2025 lalu.
Jenazah Arya pun telah dimakamkan pada 9 Juli 2025 atau sehari setelah ditemukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sunthen, Jomblangan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Arya Daru Diduga Panik setelah Salah Kirim Chat, sang Istri Suruh Penjaga Kos Dobrak Pintu Kamar |
![]() |
---|
Kesaksian Siswanto Penjaga Kos di Malam Arya Daru Tewas, Melihat 2 Hal Aneh |
![]() |
---|
2 Saksi Kasus Kematian Arya Daru Tidak Hadir Pemeriksaan Polda Metro Jaya, Alasannya Tidak Jelas |
![]() |
---|
Daftar 13 Barang Bukti Kematian Arya Daru Diplomat Muda Kemenlu, Lakban hingga HP |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Istri Korban Minta Penjaga Kos Geser Kamera CCTV Arah Kamar Arya Daru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.