BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pasrah, hanya itu yang terlintas dalam benak awak Kapal Motor (KM) Lintas Laut 3 selamat, Hamdan.
Bersama 3 orang rekannya, mata pria 40 tahun itu tampak berkaca-kaca menceritakan kisahnya bertahan hidup terombang ambing di laut, usai kapal yang membawa mereka tenggelam dihantam gelombang saat melintas di sekitar perairan Pulau Mapur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Rabu (11/3/2020) sekira pukul 1 siang lalu.
Ia bertahan hidup di laut selama lebih kurang 8 jam lamanya hanya mengandalkan potongan kayu palka kapal.
Berbagai cara mulai dari melambai hingga berteriak dilakukan warga Tanjung Pelanduk Mori, Kabupaten Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepri itu untuk meminta pertolongan, khususnya kepada kapal yang melintas ketika itu.
Sayang, upaya mereka tidak membuahkan hasil.
Selain Hamdan, terdapat awak kapal lainnya Miran (24) yang merupakan warga Tanjung Pelanduk Mori, Tanjung Balai Karimun.
Sedangkan korban selamat lainnya, Hafiz (25) dan Junaidi (30), warga selat Nenek, Kelurahan Temoyong, Kecamatan Bulang.
“Badan kram, perut lapar ditambah lagi sudah kedinginan serta penuh air laut. Tangan pun tak kuat lagi memegang palka kayu. Saat itu hanya pasrah saja,” ujarnya kepada TribunBatam.id saat di kapal RB 209 milik Basarnas Pos Batam, Senin (16/3/2020) sore.
Hamdan menceritakan, KM Lintas Laut 3 yang berisi 7 awak kapal berangkat menuju Pulau Mapur, Bintan dengan membawa bubu (perangkap) untuk melaut, Rabu (11/3/2020) pagi.
Kapal yang mereka gunakan itu oleng diterjang gelombang ketika melintas di sekitar perairan Mapur, Bintan.
Sebagian awak kapal berupaya membuang muatan dalam kapal seperti batu, dengan harapan kapal tidak tenggelam.
Nahas, upaya itu tidak membuahkan hasil. Kapal terbalik dan tenggelam.
Tujuh awak kapal berusaha bertahan hidup. Upaya mencari pelampung sukar dilakukan karena tenggelam bersama kapal.
Waktu terus berjalan hingga sore hari namun tak ada satu pun pertolongan yang datang.
"Awalnya kami bertujuh. Tiga awak lain sudah tidak terlihat, hanya saya, Miran (24), Hafiz (25) dan Junaidi (30) yang saya lihat. Kami bergantung dengan potongan kayu palka," ucapnya.
• FOTO-FOTO Pencarian 4 Awak KM Lintas Laut 3 oleh Tim SAR di Perairan Bintan
• Kakak Adik Residivis Curanmor Dibekuk Polsek Bintan Utara, Beraksi di 2 Lokasi Berbeda
Pikiran mereka berempat sudah kacau. Yang mereka pikirkan hanya satu, jangan sampai lepas dari potongan kayu palka kapal ini.
Hamdan bercerita, mereka sempat didekati beberapa ikan lumba-lumba saat terombang ambing di laut.
Harapan muncul setelah kapal melintas dekat mereka sekira pukul 20.30 WIB.
Dengan tenaga yang masih tersisa, empat awak kapa itu berteriak dan melambaikan tangan.
Usaha mereka akhirnya berhasil. Kapal melihat kondisi mereka dan mendekat.
“Tak terbayang saya dengan kondisi terburuk saat itu. Saya tulang punggung keluarga, 1 anak saya sedang duduk dibangku SMA dan 2 masih SMP. Sementara ibu mereka hanya di rumah, tak bisa dibayangkan nanti kebutuhan hidupnya,” ujar Hamdan dengan suara lirih.
Ditemukan Tim SAR Gabungan
Empat awak Kapal Motor (KM) Lintas Laut 3 yang dikabarkan menghilang, akhirnya ditemukan Tim SAR gabungan dalam keadaaan selamat.
Mereka sebelumnya dilaporkan menghilang setelah kapal berbobot 6 Gross Ton (GT) tenggelam di sekitar perairan Pulau Mapur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Rabu (11/3/2020).
Empat awak kapal yang berhasil ditemukan di antaranya nakhoda Junaidi (30), serta tiga Anak Buah Kapal (ABK) masing-masing Avis (24), Miran (24) dan Hamdan (35).
Sebelumnya, tiga awak kapal yang memuat perangkap (bubu) untuk menangkap kepiting masing-masing bernama Isak, Jaferson Wetang dan Donil berhasil ditemukan dan dinyatakan selamat.
"Empat awak kapal yang sebelumnya dinyatakan hilang, kami temukan Minggu (15/3/2020)," ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang Mu’min melalui Kasi Operasi dan Siaga, Eko Suprianto, Senin (16/3/2020).
Empat awak kapal ditemukan pada hari keempat pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan telah mencari selama tiga hari sejak dikabarkan hilang sejak Kamis (12/3/2020) hingga Sabtu (14/3/2020).
Eko menyebutkan, empat awak kapal selamat akan diserahkan pihak agen kapal untuk diteruskan ke pihak keluarganya.
"Hari ini akan serahterima kepada pihak agen dan keluarga empat awak kapal. Untuk detailnya akan kami sampaikan kembali," ucapnya.
KM Lintas Laut 3 diketahui berlayar dari Jembatan 2 Batam ke Pulau Mapur, Kabupaten Bintan, Rabu (11/3/2020).
• Sinopsis Film Pitch Perfect 2 Dibintangi Anna Kendrick, Tayang Pukul 23.45 WIB di GTV
• Dinyatakan Negatif Konsumsi Narkoba, Vanessa Angel Pulang Secara Diam Diam dengan Mobil Hitam
Disambut Haru, Keluarga Berencana Syukuran Tolak Bala
Kedatangan empat orang Anak Buah Kapal (ABK) KM Lintas Laut 3 di Pelabuhan Beton, Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri disambut perwakilan keluarga.
Mereka sebelumnya dinyatakan hilang setelah kapal yang mereka gunakan tenggelam di sekitar perairan Pulau Mapur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Rabu (11/3/2020).
Pantauan TribunBatam.id, suasana haru begitu terasa di Pelabuhan Beton, Sekupang.
Didampingi Lurah Tomoyong, M Daud, mereka akan membuat semacam syukuran sekaligus tolak bala terhadap 4 awak kapal ini.
“Saya mendampingi keluarga untuk menjemput ke sini. Sebab berita kehilangan mereka sudah heboh di kampung,” ujar Daud, Senin (16/3/2020).
Kata Daud, selepas dari penjemputan pihaknya akan menggelar tasyakuran.
“Kami buat kenduri di kelurahan ibarat tolak bala. Intinya kami bersyukur warga kami masih diberi lindungan oleh yang maha kuasa. Mereka masih selamat dan dapat bertemu keluarga,” ucap Daud.
Rencana membuat kenduri ini, menurut Daud sudah dibicarakan dengan tokoh masyarakat di Selat Nenek, Temoyong, Kecamatan Bulang, Kota Batam.
Bahkan Daud menyebutkan keselamatan mereka bukanlah sesuatu hal yang kebetulan melainkan berkat perlindungan yang maha kuasa.
“Biasa kalau korban kapal tenggelam itu susah diketemukan. Apalagi mereka ini terombang ambing di lautan hingga bermalam,” katanya.
Daud juga mengatakan, sejak 4 ABK dinyatakan hilang, pihak keluarga begitu panik.
Mereka terus saja menangis dan meminta tolong kepada kelurahan hingga kecamatan.
Empat Awak Kapal Selamat
Empat awak Kapal Motor (KM) Lintas Laut 3 yang dikabarkan menghilang, akhirnya ditemukan Tim SAR gabungan dalam keadaaan selamat.
Mereka sebelumnya dilaporkan menghilang setelah kapal berbobot 6 Gross Ton (GT) tenggelam di sekitar perairan Pulau Mapur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Rabu (11/3/2020).
Empat awak kapal yang berhasil ditemukan di antaranya nakhoda Junaidi (30), serta tiga Anak Buah Kapal (ABK) masing-masing Avis (24), Miran (24) dan Hamdan (35).
Sebelumnya, tiga awak kapal yang memuat perangkap (bubu) untuk menangkap kepiting masing-masing bernama Isak, Jaferson Wetang dan Donil berhasil ditemukan dan dinyatakan selamat.
"Empat awak kapal yang sebelumnya dinyatakan hilang, kami temukan Minggu (15/3/2020)," ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang Mu’min melalui Kasi Operasi dan Siaga, Eko Suprianto, Senin (16/3/2020).
Empat awak kapal ditemukan pada hari keempat pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan telah mencari selama tiga hari sejak dikabarkan hilang sejak Kamis (12/3/2020) hingga Sabtu (14/3/2020).
Eko menyebutkan, empat awak kapal selamat akan diserahkan pihak agen kapal untuk diteruskan ke pihak keluarganya.
"Hari ini akan serahterima kepada pihak agen dan keluarga empat awak kapal. Untuk detailnya akan kami sampaikan kembali," ucapnya.
KM Lintas Laut 3 diketahui berlayar dari Jembatan 2 Batam ke Pulau Mapur, Kabupaten Bintan, Rabu (11/3/2020).
Tiga Awak Kapal Lebih Dulu Ditemukan
Tiga orang awak kapal KM Lintas Laut 3 yang berhasil selamat dari insiden di perairan Pulau Mapur, Bintan, Rabu, (11/3/2020) sekira pukul 13.00 WIB mengandalkan balok kayu untuk bertahan hidup.
Menurut cerita ketiga korban, saat itu mereka sedang berlayar dari Jembatan 2 Barelang Batam dengan tujuan Bintan.
Namun saat di perairan Pulau Mapur, Bintan, tiba-tiba datang angin kencang dan ombak dari samping yang dengan cepat menerjang kapal mereka.
Kapal yang mereka gunakan untuk melaut pun langsung terbalik.
• Bersihkan Interior dan Karpet Mobil agar Terhindar dari Penyakit, Begini Caranya
• Mbah Lukita Meninggal di Parkir RSUD RA Kartini Jepara, 2 Jam Telantar di Mobil Ambulans
"Saat itu kami (tujuh awak kapal) tidak sempat menyelamatkan kapal dan muatan. Tak lama setelah digulung ombak dan angin kencang, kapal langsung tenggelam," ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang Mu'Min melalui Kasi Operasi dan Siaga, Eko Suprianto saat menceritakan keterangan dari tiga orang yang selamat dalam insiden itu, Kamis (12/3/2020).
Eko juga menyebutkan, bahwa awalnya mereka semua berkumpul berpegangan pada balok kayu.
Mereka bahkan sempat menghubungi dan mengirim pesan singkat ke bos mereka.
Sayang, mereka harus terpisah karena kondisi ombak dan angin yang semakin kuat.
"Ketiga korban ini bisa selamat setelah berenang menghampiri kapal MSC Carla 3 yang posisi sedang lego jangkar di perairan selatan Mapur. Sedangkan empat orang lagi masih hilang," ungkapnya.
Eko juga menuturkan, dalam kejadian itu setidaknya ada 7 orang di dalam kapal, tiga orang ditemukan dalam keadaan selamat dan empat orang korban dinyatakan hilang yakni Junaidi, Avis, Miran dan Hamdan.
"Tim Sar gabungan sudah mencari empat orang itu, namun hasilnya masih nihil dan akan dilanjutkan esok hari," katanya.
Kapal yang tenggelam merupakan kapal jenis kayu GT 6 bermuatan bubu penangkap kepiting diketahui hilang kontak di Perairan Utara Pulau Bintan.
Kapal berlayar dari Jembatan 2 Barelang Batam menuju Perairan Pulau Mapur.
tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Tanjungpinang dan MPA Singapore hingga sudah melakukan upaya pencarian terhadap korban.
Namun hingga pukul 18.00 WIB, keempat korban belum juga ditemukan.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Alfandi Simamora)