VIRUS CORONA DI BINTAN

Bertetangga dengan Tanjungpinang & Batam, BPBD Bintan Ungkap Penyebab Kasus Corona Terus Bertambah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIRUS CORONA - Plt Kepala BPBD Bintan mengungkap alasan kasus positif virus corona di Bintan terus meningkat.

Mereka pun dikarantina sementara waktu di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kepri di Ceruk Ijuk Toapaya.

Plt Camat Toapaya, Nepy Purwanto sebelumnya menuturkan, puluhan santri yang positif tanpa gejala itu dipindahkan agar melakukan karantina mandiri di gedung LPMP yang memang disiapkan untuk lokasi karantina kasus Covid-19.

Di mana untuk membantu penanganan kasus Covid-19 terhadap para santri, Pemerintah daerah dan kecamatan bekerja keras menjamin seluruh kebutuhan santri yang dikarantina di LPMP.

"Mulai dari kebutuhan pangan hingga suplemen vitamin para santri.Segala kebutuhan itu ditanggung pemerintah,"tuturnya.

Akibat meningkatnya kasus Covid-19 terhadap para santri di Ponpes Darussilmi Bintan,Kemenag dan pemerintah serta Tim Satgas Covid-19 memantau langsung penerapan protokol kesehatan di Ponpes Darussilmi Bintan.

Langkah itu dilakukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 yang sudah menimbulkan cluster baru di Kabupaten Bintan.

Tim Satgas Covid-19 juga meminta akses ke pondok dibatasi, tidak ada orang luar yang masuk dan orang pondok yang lalu lalang keluar dari kawasan pondok.

"Jadi kita dari Pemerintah langsung mengawasi untuk mencegah timbulnya keresahan masyarakat disekitar pondok," terangnya.

Setelah upaya pembatasan dan pengawasan itu dilakukan, menjelang akhir September tepatnya tanggal 27 September 2020, penambahan kasus terhadap santri dan pengurus pondok sudah tidak ditemukan lagi yang positif Covid-19.

Sebanyak 86 orang santri dan juga pengurus pondok juga dinyatakan sembuh dari laporan Tim Satgas Covid-19 Bintan.

Keberhasilan mencegah penyebaran Covid-19 diarea Ponpes Darussilmi Bintan di Toapaya menjadi suatu keberhasilan Pemerintah dan Tim Satgas Covid-19 dalam menangani kasus Covid-19 di Bintan.

Dengan penerapan disiplin protokol kesehatan penyebaran Covid-19 bisa dicegah.

Para santri yang positif dan sembuh usai menjalani karantina selama 14 hari lebih berdasarkan hasil tes swab juga sudah di perbolehkan kerumah masing-masing dan belum diizinkan masuk lagi ke area pondok.

Mereka belajar ilmu agama dari rumah dengan sistem pembelajaran daring (dalam jaringan).

Beberapa bulan berjalan, pemerintah bersama pengurus pondok menggelar rapat bersama.

Halaman
1234

Berita Terkini