Jahe telah lama disebut-sebut karena kemampuannya untuk meredakan mual, yang dialami banyak orang selama kehamilan atau kemoterapi, dan situasi lainnya.
Menurut penelitian, mengonsumsi jahe 1-1,5 gram per hari mungkin cukup untuk mendapatkan efek anti mual.
Sebuah ulasan menemukan bahwa jahe mencegah dan mengurangi mual dan muntah yang berhubungan dengan kemoterapi.
Sementara para ilmuwan belum menunjukkan dengan tepat bagaimana jahe bekerja untuk mengurangi mual, mereka mengenali gingerol sebagai salah satu senyawa tanaman utama yang bertanggung jawab atas efek ini.
3. Dapat mengurangi hidung tersumbat
Uap yang dihasilkan dari air seduhan lemon dan jahe panas dapat membantu membuka rongga hidung dan membantu membersihkan hidung tersumbat.
Minuman ini juga menenangkan tenggorokan yang sakit akibat penumpukan lendir.
Meskipun belum ada penelitian komprehensif mengapa ini terjadi, banyak orang yang telah melaporkan kondisi ini.
Racikan lemon dan jahe memang dapat membantu hidung mampet sehingga Anda bisa bernapas lebih lega.
Baca juga: Tetap Sehat dan Bugar di Usia 40 Tahun, Sebaiknya Hindari 10 Makanan Ini
Baca juga: Nyaman Tertawa Lebar, Begini Cara Memutihkan Gigi dengan Bahan Alami, Bisa Pakai Baking Soda
4. Dapat meredakan sembelit
Sembelit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk dehidrasi dan diet rendah serat.
Ketika sembelit disebabkan oleh dehidrasi, bersantai di malam hari dengan secangkir racikan jahe dan lemon yang hangat dapat membantu karena air membantu tinja melewati saluran pencernaan dengan lebih mudah.
Jika merasa sembelit kronis, pastikan Anda juga minum cukup cairan sepanjang hari.
5. Dapat membantu melawan peradangan
Gingerol, salah satu senyawa tanaman yang ditemukan dalam jahe.
Senyawa ini memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Peradangan kronis terkait dengan kondisi, seperti sindrom metabolik, kanker, penyakit Alzheimer, dan penyakit jantung.
Namun, penelitian menunjukkan hasil yang beragam tentang apakah jahe memiliki efek anti-inflamasi pada manusia. (*)