Soroti Kinerja ASN, Amsakar Isyaratkan Perombakan Besar di Pemko Batam Desember 2025

Ringkasan Berita:

• Wali Kota Batam Amsakar Achmad isyaratkan akan melakukan perombakan besar-besaran di struktur Pemko Batam pada Desember 2025
• Amsakar meminta pejabat yang tidak sejalan, tidak puas, atau bekerja setengah hati untuk mengundurkan diri dan siap mengabulkan permintaan mundur tersebut
• Ia juga menyoroti keluhan terkait mutasi dan promosi jabatan. Amsakar menegaskan bahwa rotasi dilakukan berdasarkan kebutuhan organisasi dan kinerja, bukan suka atau tidak suka

 

 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Wali Kota Batam Amsakar Achmad isyaratkan perombakan besar-besaran di Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

Rencananya perombakan besar di tubuh Pemko Batam itu akan dilakukan pada Desember 2025 atau bulan depan. Terutama di level lurah dan pejabat struktural lainnya.

Hal ini disampaikan Amsakar saat memberikan sambutan pada pelantikan 67 pejabat, Kamis (13/11/2025) di Kantor Wali Kota Batam.

"Insya Allah di Desember nanti kita akan lakukan pergeseran lebih luas," kata pria yang menggantikan Muhammad Rudi sebagai Wali Kota Batam itu.

Amsakar juga menyoroti kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra.

"Yang kerjanya setengah hati, tidak ikhlas, atau masih menyimpan kebencian dan ketidakpuasan, akan kita geser. Supaya awal tahun depan, Pemko Batam sudah diisi tenaga baru yang lebih semangat," ujar Amsakar.

Sorotannya terhadap kinerja ASN di Pemko Batam ini bukan tanpa sebab.

Pria kelahiran Sungai Buluh Lingga itu mengaku, ia masih mendengar ada pejabat Pemko Batam yang tidak serius bekerja mendukung program Amsakar–Li Claudia.

Terhadap laporan ini, ia mempersilakan pejabat yang bersangkutan untuk mengundurkan diri.

"Kalau sudah tidak sejalan dan tidak semazhab dengan kami, silakan mengundurkan diri," katanya.

Amsakar menegaskan, dirinya tidak akan menahan siapapun (ASN Pemko Batam) yang ingin mundur.

"Kalau ada yang mau mundur, langsung saja naik ke lantai lima, temui saya. Saya akan langsung ACC,” ujarnya dengan nada tegas.

Amsakar mengatakan, pemerintahan saat ini tidak membutuhkan pejabat yang hanya pandai menyusun laporan atau sekadar mencari muka di depan pimpinan.

"Kami butuh kerja nyata, bukan laporan di atas kertas. Saya tidak mau hanya dengar laporan, tapi tidak ada tindakan. Kami membutuhkan orang yang bisa mempersembahkan kinerja terbaik," kata Amsakar.

Lebih lanjut, ia juga menyinggung soal rotasi dan mutasi. Amsakar mengaku mendapat laporan, masih ada pejabat yang menyimpan rasa tidak puas terhadap kebijakan mutasi dan promosi jabatan.

"Padahal rotasi dan promosi itu bukan soal suka atau tidak suka, tapi kebutuhan organisasi dan penilaian kinerja. Jadi tolong renungkan, saya mohon ini dijawab dengan sikap," tegas Amsakar.

Ia menegaskan kembali dirinya siap memenuhi permintaan siapa pun yang ingin mundur dari jabatan.

“Kalau ada pejabat yang mau di-nonjobkan, silakan ajukan. Saya akan kabulkan,” tegasnya.

Sementara terkait aturan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang membatasi kewenangan kepala daerah dalam melakukan rotasi pejabat menjelang akhir masa jabatan, Amsakar mengatakan hal itu akan dipertimbangkan kemudian.

"Itu nanti kita pikirkan. Yang penting sekarang, kinerja dan loyalitas," kata Amsakar. 

Butuh Orang Seirama atau Semazhab

Dari awal kepemimpinannya bersama Li Claudia di Batam, Amsakar memang sudah menyinggung rencana perombakan struktur Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Proses restrukturisasi ini mencakup jabatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Batam maupun BP Batam. Sebab Amsakar dan Li Claudia juga pimpinan di BP Batam.

Amsakar menegaskan, proses ini tidak akan memakan waktu lama. 

Di lingkungan Pemko Batam, tim panitia seleksi (pansel) untuk proses job fit dan fit and proper test telah disusun bersama Sekretaris Daerah (Sekda). 

Amsakar memastikan mekanisme yang berlaku akan tetap diikuti dalam setiap tahapan seleksi.

"Tak bisa main otomatis penempatan, ada tahapannya yang harus dilalui. Tapi proses itu sudah kita mulai. Mudah-mudahan dalam satu setengah sampai dua bulan ke depan, struktur baru sudah siap dan bisa langsung bekerja," ujarnya, Selasa (11/3/2025) lalu.

Amsakar menargetkan, perombakan ini bisa tuntas sebelum semester pertama tahun ini berakhir. 

Menurutnya, jika terlalu lama, pengelolaan anggaran akan terganggu.

"Kalau bisa sebelum semester satu, sebelum bulan keenam, sudah definitif pejabat-pejabat itu. Jangan sampai semester jalan, kita baru mulai, nanti malah payah anggaran itu," tuturnya.

Setelah surat keputusan (SK) dari kementerian turun, tim pansel akan langsung bekerja melakukan seleksi. 

Pejabat yang tetap berada di posisi struktural hanya perlu melalui job fit, sedangkan yang naik dari jabatan eselon III ke eselon II akan menjalani fit and proper test.

"Pergeseran ini tetap membutuhkan persetujuan dari kementerian. Kalau dari kami ke menteri, menteri oke, ya langsung jalan. Kalau belum sepakat, kita harus tunggu enam bulan setelah pelantikan, sesuai ketentuan," kata Amsakar.

Pria 56 tahun ini menambahkan, komunikasi dengan kementerian sudah dilakukan, dan prinsipnya tidak ada kendala berarti. 

Terpenting, baginya adalah memastikan pejabat yang terpilih memiliki visi dan ritme kerja yang sejalan dengan arah kepemimpinannya.

"Prinsipnya kita juga memahami, orang yang seirama dan semazhab bekerjanya. Artinya, setelah dilakukan seleksi, kita sudah dapat poin tertentu, lalu kita ajukan kepada kementerian. Kalau menteri oke, ya kita gantilah," pungkasnya. 

(Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang/Ucik Suwaibah)