Alami Gizi Buruk 13 Tahun, RSUD Bintan Naikkan Berat Badan Trihadi Darma Jadi 5,33 Kg

Alami Gizi Buruk Selama 13 Tahun, RSUD Bintan buat berat badan Trihadi Darma naik jadi 5,33 kilogram.

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora
Trihadi Darma mengalami gizi buruk. Sejak 5 Agustus 2019 silam, dia dirawat di RSUD Bintan. 
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintan di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau akan terus memberikan perawatan Trihadi Darma (13).
Trihadi merupakan remaja yang menderita gizi buruk selama belasan tahun terakhir.
Hal ini disampaikan Direktur RSUD Bintan, Beni Anthoni melalui Humas RSUD Bintan, dr Toni Masruri kepada TRIBUNBATAM.id, Jumat (30/8/2019).
"Kita akan terus memberikan perawatan kepada Trihadi hingga ada perubahan yang signifikan.
Misalnya, bisa makan dan mengunyah lewat mulut serta memiliki pergerakan aktif," tutur Toni.
Toni juga menuturkan, dr Toni Masruri mengatakan, Trihadi dirawat di Ruangan Anak Irna IIA sejak 5 Agustus 2019 lalu hingga sekarang.
Badan pasien gizi buruk ini hanya seberat 5 kilogram saat diantar ke RSUD Bintan oleh ibunya.
Seharusnya berat badan Trihadi pada usia ini sudah harus mencapai 35 - 40 kilogram.
 "Tapi setelah diberikan perawatan selama 24 hari ini, berat badannya hanya naik 33 gram saja.
Berat badannya sekarang 5,33 kilogram," terang Toni.
Toni juga menyebutkan, sampai sejauh ini kondisi pasien masih belum pulih.
Sementara untuk seluruh biaya pengobatan pasien digratiskan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan melalui BPJS Kesehatan.
Muhammad Arifin terbaring lemah di rumahnya akibat gizi buruk yang dideritanya, seperti yang terlihat, Senin (4/1/2016).
Muhammad Arifin terbaring lemah di rumahnya akibat gizi buruk yang dideritanya, seperti yang terlihat, Senin (4/1/2016). (tribun/aminnudin)
"Kita masih merawat pasien dan RSUD Bintan tetap akan memberikan pelayanan yang terbaik hingga batas kemampuan," tegas Toni.
Sebelumnya diberitakan remaja itu terkulai di atas tempat tidur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintan, Kamis (29/8/2019) siang.
Tubuhnya yang ringkih seolah tak nyaman menahan beberapa selang infus dan obat yang menancap di lubang hidung dan bagian tubuh lainnya.
Matanya begitu dalam, tidak bening lagi layaknya mata belia anak-anak seusianya.
Tatapan sayu terpancar dari kedua bola matanya, begitu pucat seolah menahan sakit di bagian dalam tubuhnya.

Nama remaja laki-laki itu Trihadi Darma.

Kini dia sudah berusia 13 tahun.

 Gizi Buruk di Bintan, Trihadi Darma Usia 13 Tahun, Berat Badan Hanya 5 Kilogram

 Vania, Bayi di Sagulung yang Alami Gizi Buruk karena Susu & TBC Membaik. Segini Berat Badannya Kini

 Anak Penderita Gizi Buruk di Karimun Masih Dirawat, Begini Kondisi Terakhirnya!

 Anak Gizi Buruk di Karimun Alami Kelumpuhan Otak! Begini Reaksi Dinas Kesehatan!

Namun, berat badannya hanya 5 kilogram saja.

Trihadi Darma mengalami gizi buruk.

Sejak 5 Agustus 2019 silam, dia dirawat di RSUD Bintan.

Trihadi Darma mengalami gizi buruk. Sejak 5 Agustus 2019 silam, dia dirawat di RSUD Bintan.
Trihadi Darma mengalami gizi buruk. Sejak 5 Agustus 2019 silam, dia dirawat di RSUD Bintan. (TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora)

Dia hanya bisa terbaring tak berdaya di ruang perawatan. 

Bersama keluarganya Trihadi tinggal di Kampung Beringin, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Trihadi diantar oleh ibunya Nurhayati ke RSUD Bintan.

Dia lalu diinapkan di Ruangan Anak Irna Kelas IIA RSUD Bintan.

Saat diantar oleh ibunya, tubuh Trihadi sungguh memprihatinkan.

Dia begitu kurus karena sudah tidak bisa makan.

 PALING Heboh Soal Gizi Buruk Suku Asmat, Giliran Antar Bantuan Mengapa Ketua BEM UI tak Pergi?

 MEMILUKAN! Alami Gizi Buruk dan Infeksi, Kondisi Balita Rizal Bikin Nangis

 Tahun 2016 Karimun Ada 956 Kasus Anak Kurang Gizi, 150 Anak Gizi Buruk. Halo Pak Rafiq?

 Tiga Anak di Nias Ini Divonis Alami Gizi Buruk. Ayah Kerja Serabuatan. Tak Punya Kartu BPJS

Saat itu dia sedikit demam.

Kondisi itu membuat tubuhnya cukup kaku, tidak bisa berjalan dan berbicara.

Saat ini selang oksigen yang menancap di hidungnya itulah yang jadi tumpuan dalam asupan makanan.

Sambil berbaring di tempat tidur, dia sesekali menghela mapas dari selang oksigen yang juga terpasang di hidungnya.

Nurhayati, ibundanya hanya bergeming di sisi tempat tidur putra ke tiganya itu.

Raut wajah wanita berhijab itu memancarkan rasa sedih bercampur gelisah apalagi ketika dia melihat kondisi putranya seperti itu.

Trihadi Darma mengalami gizi buruk. Sejak 5 Agustus 2019 silam, dia dirawat di RSUD Bintan.
Trihadi Darma mengalami gizi buruk. Sejak 5 Agustus 2019 silam, dia dirawat di RSUD Bintan. (TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora)

Namun, wanita itu terlihat begitu tegar.

Hampir 24 hari dia sabar merawat anaknya.

Nurhayati mengatakan kondisi putranya saat ini memang sedang berada dalam perawatan.

Dia belum benar-benar pulih.

"Belum pulih, masih susah makan.

Saat ini masih dipuasakan.

Karena ada cairan hitam keluar dari selang makanannya," ucap Nurhayati.

Wanita itu sedikit mengenang, semenjak lahir pada 2007, anak ke tiganya ini sering dibawa ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Sampai berusia 2 tahun, kondisi Trihadi masih normal.

 Dari Rumah Reyot Ini. Ketua DPRD Bogor Selamatkan Bocah Penderita Gizi Buruk yang Tengah Kritis

 Akibat Gizi Buruk, Tubuh Arifin Kurus dan Terbaring Lemah di Rumahnya

 Anak 1,2 Tahun di Lingga Menderita Gizi Buruk, Berat Badannya Hanya 6,2 Kg

 Pemkab Cari Solusi Atasi Kasus Gizi Buruk di Bintan

"Namun, memasuki umur 3 tahun, Trihadi sudah susah makan.

Kalau makan, itu suka mengeluarkan cairan dari mulutnya hingga saat ini sampai usia 13 tahun," keluh Nurhayati.

Sementara itu, Humas RSUD Bintan, dr Toni Masruri mengatakan, Trihadi dirawat Ruangan Anak Irna IIA sejak 5 Agustus lalu hingga sekarang.

Toni mengatakan di usia 13 tahun, badan Trihadi seharusnya sudah sekitar 35 - 40 kilogram.

"Tapi setelah diberikan perawatan selama 24 hari ini, berat badannya hanya naik 33 gram saja.

Berat badannya sekarang 5,33 kilogram," terang Toni.

Menurut Toni, sejauh ini kondisi pasien masih belum pulih total.

Seluruh biaya pengobatan pasien digratiskan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Trihadi Darma mengalami gizi buruk. Sejak 5 Agustus 2019 silam, dia dirawat di RSUD Bintan.
Trihadi Darma mengalami gizi buruk. Sejak 5 Agustus 2019 silam, dia dirawat di RSUD Bintan. (TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora)

"Kita masih merawat pasien.

RSUD Bintan tetap akan memberikan pelayanan yang terbaik hingga batas kemampuan,"ucap Toni.

Sementara itu dr anak RSUD Bintan Hernofialdi yang merawat Trihadi menjelaskan, pihaknya telah menerapkan penanganan tata laksana gizi buruk terhadap pasien.

Namun, kondisi tubuh pasien telah emergensi, sehingga sulit untuk menaikkan berat badan karena hampir seluruh organ tubuhnya tidak berfungsi lagi.

Kalau masih berumur 2 atau 3 tahun, dokter bisa meningkatkan berat badan dan organ tubuh dapat berfungsi seperti semula.

Jika memang Trihadi benar-benar mengalami gizi buruk, kondisi itu tentu cepat terditeksi sejak usia 2 - 3 tahun.

Tetapi pasien ini sudah umur 13 tahun sehingga pihak rumah sakit memerlukan waktu untuk memulihkan kondisi badan pasien.

Sebab kondisi badan pasien yang saat ini kurus disebabkan oleh gangguan saluran pencernaan dalam tubuh pasien.

"Karena itu kita belum dapat pastikan kapan pasien kita ini akan pulih dan membaik.

Tapi kita akan terus berupaya memberikan pengobatan dan perawatan kepada pasien," tutur Hernofialdi.

 Balita Sadri Terkena Campak Bukan Gizi Buruk

 KFC Peduli Gizi Buruk

 Bupati Bintan Kunjungi Pondok Pesantren Madani Ceruk Ijuk, Begini Kesan Apri Sujadi

 Kapolres Bintan AKBP Boy Herlambang Luncurkan Aplikasi Sigap Karhutla Untuk Tangani Kasus Kebakaran

Hernofialdi menambahkan, dari keterangan ibu kandung Trihadi, anaknya mengalami penyakit kejang-kejang saat memasuki usia 3 tahun.

Namun, orangtuanya agak tertutup dengan penyakit anaknya.

Karena, mereka menganggap hal itu tidak akan berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan anaknya.

Trihadi sebenarnya masih sehat seperti anak pada umumnya ketika yang lahir tahun 2007 ini.

"Nah saat sudah kondisi begini dan pasien sudah berusia 13 tahun orangtuanya baru membawa anaknya di rumah sakit ini.

Saya juga tidak tahu juga selama ini apakah ibu pasien sudah pernah membawa putranya berobat di tempat lain.

Yang pasti sampai di sini kita langsung memberikan perawatan terhadap pasien," ungkap Hernofialdi. (TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved