VIRUS CORONA DI VIETNAM
Ketika Vietnam Menghadapi Virus Corona dengan Reaksi yang 'Berlebihan', Namun Membuahkan Hasil Manis
Vietnam merupakan salah satu negara di Asia dengan tingkat penyebaran virus corona yang tergolong rendah dengan nol kematian.
Operasi pelacakan kontak yang luas yang membutuhkan tenaga kerja dalam skala besar sedang berlangsung kala itu.
"Ini (Vietnam) adalah negara yang pernah menangani banyak wabah di masa lalu," kata Prof Thwaites, dari Sars pada 2003 hingga flu burung pada 2010 dan wabah besar campak serta demam berdarah.
"Pemerintah dan masyarakat sangat, sangat terbiasa menangani penyakit menular dan memperhatikan mereka, mungkin jauh lebih dari negara-negara kaya. Mereka tahu bagaimana menanggapi hal-hal ini."
Pada pertengahan Maret, Vietnam mengirim semua orang yang memasuki negara itu - dan siapa pun di dalam negara yang telah melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi - ke pusat karantina selama 14 hari.
Sebagian besar biaya ditanggung oleh pemerintah, meski pun akomodasi tidak selalu mewah, namun hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran yang lebih masif.
Seorang wanita yang terbang pulang dari Australia - menganggap Vietnam sebagai tempat yang lebih aman - mengatakan kepada BBC News Vietnam bahwa pada malam pertama mereka hanya memiliki "satu tikar, tanpa bantal, tanpa selimut" dan satu kipas untuk ruang yang panas.
Kondisi ini menunjukkan bagaimana Vietnam telah sangat serius menangani calon wabah yang belum diketahui pada awal Januari. (*)
Sumber: Kompas.com
• Update Kasus Corona Batam, Pasien Positif Tambah 1 Orang, Balita, Sabtu (16/5), Total 54 Kasus
• Singapore Airlines Reports First Net Loss in 48 Years
• Menantu Tewas Bersimbah Darah Usai Ditusuk Pisau Mertua, Begini Kronologi Kejadiannya
• A 3.8-Year-Old Toddler in Batam Exposed to Corona Virus, Contracted from her Father
• GoPay Hadirkan Fitur Terbaru, Hadirkan GoZakat untuk Pembayaran Zakat Secara Digital