Topan Bavi Melanda Korea Utara, Kim Jong Un Ungkap Hanya Menyebabkan Kerusakan Kecil

Topan Bavi menyerang Korea Selatan dan Korea Utara. Kim Jong Un menyebutkan Korea Utara "beruntung" hanya mengalami kerusakan yang tidak signifikan.

AFP/KCNA VIA KNS/STR
Dalam gambar yang dirilis oleh kantor berita Korea Utara (KCNA) pada 8 Juni 2020, nampak Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un tersenyum saat dia menghadiri rapat ke-13 Politbiro Partai Buruh. Kim Jong Un: Topan Bavi hanya sebabkan kerusakan kecil di Korea Utara. 

Selain dari prakiraan jumlah sistem artileri yang dimiliki Korea Utara, think tank juga memperhitungkan berbagai faktor dalam pengujian.

Satu diantaranya adalah jumlah populasi daerah target potensial.

RAND Corporation kemudian melakukan perhitungan dari asumsi apakah penduduk di lokasi target sedang berada di dalam atau di luar ruangan.

Termasuk kemungkinan penduduk sedang berada di bangunan bawah tanah seperti stasiun kereta bawah tanah.

Dari faktor tersebut diketahui 5.700 artileri jarak jauh milik Korea Utara bisa menjangkau hingga Seoul dan Incheon.

Tak hanya itu, basis militer Angkatan Darat Amerika Serikat Camp Casey di Dongducheon juga akan terimbas.

Padahal jarak antara Seoul dengan Dongducheon adalah sejauh 60 kilometer.

Memiliki luas 10 kilometer persegi, Camp Casey disinggahi oleh ribuan personel militer AS.

Jika serangan benar dilakuakan oleh Korea Utara, maka 205.600 orang menajadi korban terdampak.

RAND Corporation juga menerangkan skenario serangan lainnya.

Skenario lain diantaranya serangan lima menit dengan target sekotor industri, dan satu menit di wilayah demiliterisasi atau perbatasan militer kedua negara (DMZ).

Think tank juga memiliki skenario serangan satu menit dan satu jam ke ibu kota negara Korea Selatan, Seoul.

Berdasarkan skenario tersebut, jumlah korban terendah adalah jika serangan satu menit dilakukan di DMZ.

Tantangan bagi Korea Selatan, Amerika Serikat dan aliansinya

Melalui laporan yang dirilis, lembaga think tank RAND Corporation mengatakan hasil pengujian mengarah pada Korea Selatan, Amerika Serikat dan aliansinya.

Terutama dalam meminimalisir konflik di Semenanjung Korea agar serangan militer dapat dihindari.

"Tujuan dari pengujian lima skenario tersebut adalah untuk menunjukkan tantangan terbesar yang akan dihadapi oleh Korea Selatan, Amerika Serikat dan sekutu mereka jika Korea Utara melakukan serangan dengan artileri konvensional yang mereka miliki," kata laporan itu sepert yang diwartakan oleh Yonhap.

"Jika Korea Utara menyatakan akan melakukan serangan, maka Korea Selatan. Amerika Serikat dan aliansinya harus menghentikannya sekaligus menghindari adanya eskalasi konflik," lanjut laporan RAND Corporation.

Dikatakan oleh RAND Corporation, pengujian ini menjadi catatan penting bagi semua aktor negara yang terkait dengan konflik di Semenanjung Korea.

Sehingga aksi provokasi bisa diturunkan dan dapat menghindari konflik yang mengarag pada serangan militer.

"Jika serangan militer terjadi, imbasnya akan sangat mahal dan berdarah," tegas RAND Corporation.

(*)

Sosok Kim Pyong II, yang Disebut-sebut Akan Menggantikan Kim Jong Un Pimpun Korea Utara

Bagi Kekuasaan di Korea Utara ke Kim Yo Jong, Kim Jong Un Dikabarkan Dalam Keadaan Koma

Jika Bukan Karena Kepemimpinannya, Trump Sebut AS Bakal Perang dengan Korea Utara

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un: Topan Bavi Hanya Sebabkan Kerusakan Kecil di Korea Utara".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved