Pandemi Corona Masih Panjang Indonesia Resmi Resesi, Ini Dampak yang Akan Dirasakan Masyarakat
Terdapat dampak yang mungkin terjadi di masyarakat setelah Indonesia masuk jurang resesi akibat pandemi virus corona berkepanjangan
lihat foto
Pandemi Corona Masih Panjang Indonesia Resmi Resesi, Ini Dampak yang Akan Dirasakan Masyarakat
TRIBUNBATAM.ID - Bukan hanya Indonesia, banyak negara ekonominya babak belur dampak pandemi virus corona.
Sejak pertama kali mewabah, corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China akhir 2019 silam, hingga kini belum ditemukan penangkalnya.
Baca juga: Ekspor Melonjak, Korea Selatan Rebound dari Resesi di Tengah Pandemi Covid-19
Baca juga: Warga Batam Jangan Cemaskan Resesi, Kadin Gelar Rapat Kerja Terkait Pemulihan Ekonomi Batam
Akibatnya banyak negara rontok dihantam gelombang pandemi.
Resesi ekonomi di sejumlah negara pun terjadi.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara membeberkan ada beberapa dampak yang mungkin terjadi di masyarakat setelah Indonesia masuk jurang resesi.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Berpotensi Resesi, Ini Solusi Menurut Haripinto Tanuwidjaja
Baca juga: Potensi Resesi Ekonomi Indonesia, Ini Saran Anggota DPD RI Haripinto Tanuwidjaja
Pertama, kata dia, akan terjadinya penurunan pendapatan di kelompok masyarakat menengah dan bawah secara signifikan.
Hal ini akan menimbulkan orang miskin baru.
Baca juga: Kondisi Ekonomi Indonesia Resesi di Kuartal III 2020, Inilah Jurus yang Dilakukan Pemerintah
"Selain itu, desa akan jadi tempat migrasi pengangguran dari kawasan industri ke daerah-daerah karena gelombang PHK massal," ujar Bhima pada Kamis (5/11/2020).
Baca juga: Indonesia Dipastikan Resesi, Pemerintah Putar Otak dan Lakukan Ini Untuk Kemungkinan Terburuk
Baca juga: Resesi Kuartal III & Dampaknya Terhadap Batam, STIE Bentara Persada: Perkuat UMKM, Genjot Pariwisata
Selanjutnya, kata Bhima, angkatan kerja baru makin sulit bersaing karena lowongan kerja menurun.
Sementara itu perusahaan kalaupun melakukan rekrutmen akan memprioritaskan karyawan lama yang sudah berpengalaman.
"Masyarakat cenderung berhemat untuk membeli barang sekunder dan tersier.
Baca juga: Pendapat Ekonom Core Soal Jurang Resesi di Depan Mata: Normal di Tengah Wabah, Tak Perlu Panik
Fokus hanya pada barang kebutuhan pokok dan kesehatan," kata dia.
Dampak lainnya, yakni meningkatnya konflik sosial di masyarakat karena ketimpangan semakin lebar.
"Orang kaya bisa tetap survive selain karena aset masih cukup juga karena digitalisasi.
Baca juga: Tak Hanya Singapura, Ini 18 Negara di Dunia yang Alami Resesi Ekonomi, Terdampak Covid-19
Baca juga: Cara Atur Ulang Portofolio Investasi agar Aman Bila Indonesia Resesi
Sementara kelas menengah rentan miskin tidak semua dapat melakukan WFH, di saat yang bersamaan pendapatan menurun," ungkapnya.
Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen (year on year/yoy).
